Di sepanjang eksistensi Dota 2, bahkan sejak Dota pertama, Bounty Hunter merupakan salah satu hero yang banyak menjadi andalan para player. Namun saat ini hal tersebut tengah tidak berlaku, terutama di scene kompetitif tertinggi.

Di sepanjang Kualifikasi Regional untuk The International 10 (TI10), muncul banyak data dan informasi menarik dari gelaran tersebut, terutama dalam mencari tahu hero-hero yang tengah menjadi bagian dari META atau tidak.

Kualifikasi Regional yang digelar di enam wilayah berebda dan menyuguhkan total 294 game, Bounty Hunter menjadi salah satu dari 10 hero yang terlupakan. Hero ini sama sekali tidak pernah dipilih oleh satupun tim di ajang tersebut.

Hal ini tentu menghadirkan pertanyaan mengenai “apa yang terjadi kepada hero ini yang membuat para player profesional menghindarinya?”

Bounty Hunter sebagai support

Dota2, Bounty Hunter

Ada banyak tipe hero support di Dota 2. Beberapa di antaranya difokuskan untuk memiliki fase laning yang kuat agar bisa menjadi penunjang bagi core-nya, ada juga untuk menghadirkan damage dalam team fight, menghadirkan stun atau disable yang bagus kepada lawan, dan bagus dalam memberikan buff atau healing kepada rekan satu tim.

Di antara beberapa peran support di atas, Bounty Hunter tidak dapat melakukan hal-hal tersebut. Itulah sebabnya ia dipandang sangat perlu untuk mendapatkan revamp.

Ketika memainkan hero ini, Anda pasti akan mengalami fase laning di bawah rata-rata. Ia merupakan hero melee dengan HP awal yang rendah, dan memberikan damage yang biasa saja.

Meskipun di awal ia memiliki armor dan movement speed yang bagus, tetapi hal tersebut tidak cukup untuk membuatnya menjadi laner yang bisa diandalkan dan kalah pamor dari support lain, seperti Ancient Apparition, Phoenix, atau Winter Wyvern.

Selain fase laning yang lemah, ia juga tidak memiliki kontribusi besar dalam team fight. Shuriken Toss adalah senjata yang bagus, tetapi “hanya itu” yang dimiliki olehnya.

Di sisi lain, mungkin hero ini memang tidak diciptakan untuk memainkan role support. Lalu, bisakah Bounty Hunter menjadi andalan sebagai carry?



Bounty Hunter sebagai carry

Dota2, Bounty Hunter

Saat dimainkan sebagai carry, kelemahan Bounty Hunter sangat mencolok. Heri tidak memiliki skill farming yang bagus. Sebagau carry, Bounty Hunter akan sangat bergantung sepenuhnya kepada fase laning yang baik, diikuti dengan track kill.

Karena Dota 2 sangat sulit ditebak, dengan adanya kemungkinan tim lawan bisa membuat draft Viper dan Venomancer di lane, Bounty Hunter akan sangat sulit untuk memiliki fase laning yang bagus, karena hero-hero tersebut memiliki potensi besar untuk mematikan pergerakannya.

Dalam team fight, Bounty Hunter sebagai carry juga tidak akan bisa menghadirkan dampak yang lebih baik jika dibandingkan dengan hero-hero lain seperti Luna, Terrorblade, dan Medusa.

Bounty Hunter sebagai offlaner

Dota2, Bounty Hunter

Alasan utama lainnya yang membuat Bounty Hunter sangat wajib untuk mendapatkan revamp adalah karena hero ini sangat lemah untuk dijadikan sebagai offlaner.

Hero-hero offlane adalah mereka yang dapat menjadi front liner yang sangat tanky seperti Bristleback, Timbersaw, dan Dragon Knight. Selain itu ia juga harus bisa menjadi inisiator yang bagus seperti Tidehunter, Mars, dan Magnus.

Maka dari itu, semua alasan di atas menunjukkan bahwa Bounty Hunter sangat membutuhkan beberapa buff dan revamp agar bisa kembali menjadi pilihan para pemain, terutama di scene kompetitif.

BACA JUGA: Lord Gaben konfirmasi Dota 2 lancar dimainkan di Steam Deck