Nasib seakan telah mengantarkan Sumail “SumaiL” Hassan untuk tampil di The International 10 (TI10) bersama OG. Sebelumnya, karier player 22 tahun itu sempat tidak menentu.

Sebelumnya, ia sempat bermain untuk OG selama enam bulan pada awal 2020. Sempat memiliki awal yang indah, tetapi performa OG menurun di beberapa turnamen online yang digelar tahun itu dan membuatnya hengkang setelah timnya hanya finis di posisi ke-7/8 di ajang BEYOND EPIC: Europe/CIS.

Setelah itu, player keturunan Pakistan itu sempat membuat tim bernama Just Error sebelum bergabung dengan Team Liquid pada Mei 2021 sebagai stand-in menggantikan Boxi yang memutuskan rehat sejenak.

Jelang kualifikasi TI10 Eropa, ia kehilangan posisinya di Team Liquid karena Boxi memutuskan untuk kembali ke dalam tim. Tak berselang lama, carry andalan OG, Ana, memutuskan untuk pensiun dari Dota 2 dan membuat manajemen tim memutuskan untuk menarik kembali SumaiL sebagai carry mereka.

Dota 2, SumaiL, OG
Kredit: OG Esports

Sebelum tampil di kualifikasi TI10 Eropa, SumaiL dan OG memiliki kesempatan untuk “melakukan pemanasan” di ajang ESL One Summer 2021, di mana mereka berhasil finis di peringkat keempat.

Sementara di babak kualifikasi TI10 Eropa, SumaiL sukses mengantarkan OG menjadi pemenang usai mengalahkan Thundra Esports dengan skor 3-2 di grand final.

Setelah pertandingan tersebut, dalam sebuah wawancara SumaiL mendapat pertanyaan mengenai perbedaan bermain untuk Team Liquid dan OG.

“Saya pikir Team Liquid adalah tim yang sangat terampil. Namun pada akhirnya, semuanya akan bergantung kepada pola pikir dan gameplay. Menurut saya, OG jauh lebih santai,” ucap SumaiL.

“Saya tahu bahwa semua pemain (di OG) merasa nyaman dan percaya diri di sepanjang waktu. Itulah salah satu perbedaan yang saya perhatikan,” tuturnya.



Rasa nyaman jadi kunci utama kesuksesan OG di mata SumaiL

Selain itu, SumaiL juga mengungkapkan apa faktor yang paling menentukan bagi OG untuk bisa tampil luar biasa di kualifikasi TI10, setelah sebelumnya selalu mengalami kesulitan di setiap turnamen yang diikuti, hingga gagal lolos ke dua turnamen Major pada DPC 2021.

“Tidak ada tekanan sama sekali dan saya pikir itu adalah salah satu kekuatan terbesar kami,” kata SumaiL.

“Itulah yang membuat kami berhasil memenangi seri ini (kualifikasi TI10). Tidak peduli seberapa hebat Anda, jika tidak bisa merasa nyaman dan merasa insecure, hal itu akan ‘memakan’ kamu,” tuturnya.

Kini OG dan semua tim memiliki banyak waktu sebelum tampil di TI10 setelah Valve memutuskan untuk memindahkan venue turnamen ke Arena Nationala di Bucharest, Rumania, setelah tidak mendapat izin dari pemerintah untuk menyelenggarakannya di Avicii Arena, Stockholm, Swedia.

Pemindahan ini juga membuat jadwal gelaran TI10 dari yang semula 5-15 Agustus, kini telah diundur selama dua bulan menjadi 7-17 Oktober 2021.

BACA JUGA: T1-Fnatic jadi wakil SEA, inilah daftar peserta TI10