GD GIDS Satar merupakan salah satu player terbaik PUBG Mobile Indonesia saat ini dan berhasil menjadi tulang punggung Genesis Dogma dalam bermain gelar juara PMPL ID Season 4. Bahkan di babak Country Finals, ia sukses meraih predikat MVP alias pemain terbaik.

Terpilihnya Satar menjadi Final MVP ini bukan hanya karena ia berhasil membawa Genesis Dogma GIDS menjadi juara, tetapi ia juga merupakan pemilik statistik terbaik di turnamen.

Di sepanjang Country Finals PMPL ID Season 4, GD GIDS Satar berhasil meraih 42 elimination point dari total raihan tim sebesar 96. Selain itu ia juga melepaskan 5.919 total damage.

Munculnya nama GD GIDS Satar menjadi player terbaik PMPL ID Season 4 ini juga tidak terjadi begitu saja. Potensi yang dimiliki player bernama lengkap Alan Raynold Kumaseh itu sudah terlihat cukup mencolok pada musim lalu saat masih menggunakan IGN “Star”.

Bahkan pada PMPL ID Season 3 lalu, di mana mereka baru melakukan debut di kasta tertinggi scene PUBG Mobile Indonesia tersebut, Genesis Dogma GIDS sukses finis di posisi ketiga pada musim reguler, dan keempat pada Country Finals.

Pada ajang tersebut, Satar menjadi salah satu player paling bersinar dari Genesis Dogma GIDS, bahkan di turnamen tersebut.



Cara GD GIDS Satar mengasah kemampuan bermain

Genesis Dogma GIDS, PUBG MObile, GD GIDS Satar, PMPL ID Season 4
Kredit: Instagram/GDGIDS.Star

Di dalam timnya, GD GIDS Satar merupakan player paling muda. Namun player berusia 19 tahun merupakan in-game leader (IGL) Genesis Dogma GIDS dan menjadi penghasil poin utama tim.

Dengan kata lain, GD GIDS Satar bisa dikatakan sebagai player terbaik Genesis Dogma GIDS, meski tentu saja ia tidak akan bisa melakukannya tanpa bantuan rekan satu timnya.

Dalam mengasah diri menjadi pemain berkualitas, GD GIDS Satar memiliki beberapa hal yang bisa dijadikan contoh. Salah satunya adalah dengan memiliki pemain idola.

“Dari dahulu saya selalu menanamkan kepada diri sendiri bahwa jika kita mengidolakan seseorang, kita tidak boleh hanya berusaha untuk bisa sama seperti dia, tetapi harus lebih hebat dari dia,” ucap GD GIDS Satar kepada ONE Esports.

Berbicara mengenai pemain idola, GD GIDS Satar pun menyebutkan beberapa nama player yang ia jadikan panutan.

“Dahulu sempat bermain Point Blank dan saya mengidolai Bang NextJacks. Kalau untuk menjadi IGL itu Bang Benny (Moza),” ucap GD GIDS Satar.

“Sementara dari PUBG PC, dari dahulu saya menang sangat menyukai Bang Ryan ‘superNayr’. Kalau dari PUBG Mobile ya si Ryzen dan duo tachibana (Luxxy-Zuxxy).”

Bigetron RA PMPL SEA
Bigetron RA | Kredit: Tencent

“Ada kesenangan tersendiri lah bagi kita jika bisa bermain bersama dengan player yang kita jadikan panutan atau menjadi rival dengan mereka. Hal ini juga bisa menjadi tambahan semangat juga bagi kita untuk semakin semangat berlatih,” tuturnya.

Sementara soal cara mengasah kemampuan dalam bermain, GD GIDS Satar lebih fokus soal ketenangan dalam bermain dengan cara sering berlatih di Classic dengan bermain “Solo vs Squad”.

“Kalau soal tips dalam bermain, perbanyak latihan Solo vs Squad saja sih. Kalau soal (mengasah) aim masih bisa dicari, tetapi kalau soal ketenangan dalam bermain itu lebih sulit,” ujar GD GIDS Satar.

“Karena di turnamen, semua pemain itu jago menembak. Namun yang akan menjadi pembeda adalah mental, strategi, dan pengalaman. Jika skill individu sudah bagus, kita bisa lebih mudah untuk beradaptasi dengan pemain lainnya,” tuturnya.

Menarik untuk dicoba beberapa saran yang diungkapkan oleh GD GIDS Satar ini, terutama dalam hal mentalitas menjadi pemain yang lebih baik dari player yang sebelumnya dijadikan idola oleh kita.

BACA JUGA: Kisah tangisan GD GIDS Daybot usai “mati konyol” di game terakhir