Genesis Dogma menarik perhatian seluruh fans PUBG Mobile di Indonesia. Kini predikat mereka sudah tak lagi kuda hitam, tapi tim papan atas setelah menjuarai PMPL ID Season 4.

Tim yang berisikan Nicil, Satar, DayBot, Booms, dan Blessing itu tampil menggila di grand final setelah pada regular season hanya finis di peringkat keenam.

Progres yang mereka perlihatkan sejak season lalu terlihat jelas. Sampai tim-tim unggulan saja tak mampu menahan daya gedor mereka yang menggila.

Pada grand final, Genesis Dogma juara dengan mengumpulkan 170 poin dan membuat 2 WWCD. Selisih lima poin dari runner-up NFT.

Tak hanya kolektif yang unggul, dari segi individual, bintang mereka Satar juga menjadi MVP dengan 42 poin elimination.

Keberhasilan ini membuat mereka lolos ke PMPL SEA dan PMGC 2021.

Genesis Dogma tidak puas dengan gelar PMPL ID Season 4

Meski menjadi kampiun terbaik di Indonesia, itu tak membuat para pemain GD terpuaskan. Pada wawancara eksklusif dengan ONE Esports, Satar mengaku bahwa target mereka adalah juara dunia.

Bahkan mereka bisa jadi pensiun bermain jika target tersebut bisa langsung tercapai.

Satar Genesis Dogma
Sumber: Instagram

“Senang tapi belum merasa puas karena kami masih ada target selanjutnya yakni juara dunia,” kata sang MVP.

“Dari Awal seluruh pemain memang sudah berkomitmen baru akan berhenti jika saat berhasil tampil di skala global dan juara di sana,” tambah dia.

Sang pemain juga mengaku bahwa semua tim PUBG Mobile di season 4 berkembang sangat drastis. Beruntungnya, Genesis Dogma juga meningkatkan kualitas mereka.



Kehadiran analis menjadi salah satu kunci mereka mampu bersaing dengan tim-tim unggulan. Salah satu yang membuat persaingan makin panas adalah banyaknya pemain PUBG PC yang hijrah ke PUBGM di PMPL.

“Dari pendapat saya 100 persen tim-tim Indonesia berkembang. Karena ada beberapa tim yang ambil pemain PUBG PC yang individual skillnya di atas rata-rata dan itu bisa jadi contoh buat yang lain,” ungkap sang pemain.

Kunci sukses Genesis Dogma di PMPL ID Season 4

Rusher andalan tim, Booms pun mengungkapkan salah satu kunci terpenting konsistensi timnya di babak akhir. Menurutnya kegagalan menjadi pembelajaran paling berharga.

Selain itu, semua pemain GD sudah satu tujuan dan memiliki kepercayaan yang besar.

“Pada regular season performa kami memang naik turun, apalagi semua tim ingin juara juga. Kami masih mendiskusikan juga dengan pelatih segala yang terbaik. Apapun hasilnya di liga yang penting nanti di finalnya. Karena semua itu ada proses,” katanya.

Booms Genesis Dogma
Sumber: Instagram

“Justru semakin panjang turnamen semakin kencang. Kami adalah tim yang senang melihat gameplay tim-tim lain. Di mana kami bisa melihat potensi terbaik untuk rotasi, area mana yang enak buat masuk.”

“Saling percaya satu sama lain dan berkomitmen memang ingin juara, bukan hanya main tanpa ada hasil. Mungkin season 3 kami missed, tapi sudah diperbaiki semua pada season 4 dan menjadi juara,” pungkas Booms.

BACA JUGA: Patch PUBGM 1.6.0: Invasi alien, kembalinya Vikendi, sampai kolaborasi dengan Alan Walker