Singapura merupakan salah satu negara yang diperhitungkan dalam scene kompetitif Mobile Legends, baik di level Asia Tenggara dan dunia. Namun, minimnya jumlah pemain jika dibandingkan dengan negara lainnya, membuat scene game MOBA mobile di negara ini seakan tidak banyak berkembang.

Jumlah pemain Mobile Legends di Singapura memang tidak bisa dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Indonesia, Filipina, dan Myanmar. Dari total penduduk Singapura sebesar 5,8 juta jiwa berdasarkan data pada 2020, tentu tak bisa dibandingkan dengan negara seperti Indonesia yang memiliki 268,5 juta jiwa.

Dengan minimnya jumlah pemain, plus penggabungan kompetisi Mobile Legends Professional League (MPL) dengan Malaysia (MY/SG) membuat peluang para pemain MLBB amatir di Singapura untuk bisa bermain di level tertinggi menjadi lebih sulit.

Kini kabar yang kurang mengenakkan dari perkembangan Mobile Legends di Singapura pun hadir setelah para EVOS SG menyatakan bahwa turnamen M2 World Championship 2020 akan menjadi kejuaraan terakhir mereka sebelum memutuskan untuk pensiun, disband, atau membubarkan roster dan membentuk tim baru.

Keputusan ini pun dipercaya akan membuat EVOS SG bakal melakukan segala yang mereka bisa untuk meraih prestasi terbaik di M2. Hal ini diungkapkan oleh salah satu player RSG, Sana, yang merupakan rival senegara mereka.

“Menjadikan M2 sebagai turnamen terakhir membuat EVOS SG akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa finis di posisi terbaik. Mereka ingin dipandang di M2, tidak seperti di M1 lalu,” ucap Sana kepada ONE Esports.

“M2 menjadi kesempatan terakhir bagi EVOS SG sebelum mereka melakukan disband atau apapun lah itu, saya juga kurang tahu,” tuturnya.



Kehilangan salah satu sebuah tim terbaik tentu akan menjadi pukulan tersendiri bagi komunitas Mobile Legends di Singapura. Namun, Sana justru mengatakan bahwa seharusnya ada lebih banyak pihak yang merasa senang dengan bubarnya roster EVOS SG ini karena memiliki banyak peluang tampil di MPL dan kesempatan meraih prestasi.

“Dengan menghilangnya EVOS SG ini membuat tingkat kompetitif Mobile Legends di Singapura akan menjadi lebih rendah dari sebelumnya dan membuat banyak tim baru bisa lebih mudah memasuki scene kompetitif,” kata Sana kepada ONE Esports.

“EVOS SG adalah tim yang kuat dan saya pikir hilangnya mereka ini akan membuat banyak tim Mobile Legends (di Singapura) seharusnya menjadi lebih senang, lah,” tuturnya.

Bak gayung bersambut, pada Rabu (13/1/2021), Moonton pun mengumumkan bahwa mereka kini telah resmi memisahkan region Malaysia dengan Singapura. Hal ini membuat akan menjadi lebih banyak lagi kesempatan bagi tim atau pemain baru untuk memasuki scene tertinggi MLBB di negaranya.

BACA JUGA: Karantina jelang turnamen dipercaya player RSG tidak bagus bagi persiapan tim