RRQ Hoshi menjadi salah satu tim yang diyakini punya hasrat sangat besar untuk juara M2 World Championship.

RRQ bisa dibilang sebagai salah satu tim Mobile Legends terkuat yang ada. Prestasi mereka di 2020 terbilang istimewa dengan meraih tiga trofi beruntun pada MPL ID Season 5, MPLI Season 1, dan MPL ID Season 6.

Mereka hanya terpeleset di ONE Esports MPLI dan kalah dari Alter Ego ketika itu. Namun, satu laga seharusnya tidak bisa menjadi tolak ukur.

Berada dalam kondisi yang matang dengan pengalaman istimewa, RRQ Hoshi tentu ingin membalaskan kegagalan di M1. Saat itu Xinnn dkk kalah di grand final setelah di-comeback oleh EVOS Legends.

Credit: RRQ Hoshi

Apalagi kondisinya sekarang mereka lebih matang dengan pengalaman yang jauh lebih apik. Pelatih RRQ, James Chen, mengungkapkan misinya di M2 eksklusif kepada ONE Esports.



“Saya hanya akan melakukan yang terbaik di M2. Mari kita berharap yang terbaik. Terkait tekanan sama saja. soal fans, mereka yang tak suka ya akan tetap tidak suka. Kita tidak bisa mengubah mereka, yang bisa kita ubah adalah mindset sendiri,”

“Tapi kondisi saya jauh lebih baik. Saya sudah mendapat pengalaman di season 5, season 6, MPLI, sampai ONE Esports MPLI. Jadi sama saja lah. M2 hanya turnamen selanjutnya dan kami akan melakukan yang terbaik. Tak ada tekanan dan kami tak perlu mengingat momen di M1. Jangan pikirkan juara. Pikirkan bagaimana memenangi semua laga.”

“RRQ bakal 100 persen. Kami akan melakukan yang terbaik dan tak akan mengecewakan semua orang, terutama diri kami sendiri karena kami pantas mendapatkannya. Andai kami gagal pun, setidaknya tim telah memberikan permainan terbaiknya,” tutup dia.

RRQ Hoshi sudah berada di Singapura sejak awal Januari. Mereka menjalani karantina selama 14 hari, yang mana para pemain tak bisa keluar kamar hotel dalam waktu tertentu. Tapi, itu tak terlalu berpengaruh kepada para player RRQ.

“Sebenarnya kondisi seperti sekarang (tak bisa kemana-mana) juga terjadi saat berada di GH. Sebenarnya kondisi ini biasa saja, soalnya pemain-pemain kan terbilang bebas juga. Mau tidur atau main. Ada pemanasan serta latihan juga. Sama seperti di GH. Cuma bedanya di GH berlima bareng,” kata Jamesss.

James juga sedikit mengomentari soal tim-tim non MPL yang ada di M2. Khususnya 10S Gaming Frost dan Dreammax. Memang James punya teman di 10S yakni Shina. Sementara Dreammax adalah lawan segrup mereka.

M1 2019 – RRQ

“Terkait tim non-MPL, hanya 10S yang saya tahu karena memang cukup lama bersama Shina. Setelah 10S kalah di M1, mereka mengganti roster dan Shina bergabung,” jelasnya.

“Saya sempat setim dengan Shina di Singapura sebelum saya bergabung dengan Onic. Benar-benar sudah lama dan dia adalah pemain yang cukup hebat.

“Untuk Dreammax, saya sudah menonton beberapa laga tim ini dan META mereka cukup berbeda. Dreammax bagus lah, tapi META memang berbeda, entah Jepang, Brasil, Indonesia, sampai Filipina,” tutup James.

BACA JUGA: Ungkap Taka bakal ke RRQ, CEO Bigetron: Itu cuma bercanda