Fnatic kembali berhasil menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang lebih baik dari TNC Predator yang tengah bangkit. Setelah sempat meraih kemenangan di fase grup, kini Fnatic berhasil kembali meraih kemenangan di partai final upper bracket.

Pada pertandingan yang digelar pada Sabtu (18/7/2020) itu, Fnatic berhasil meraih kemenangan dengan skor 2-1. Meski demikian, hasil ini tidak lebih baik dari apa yang mereka dapatkan di fase grup setelah mampu menang mudah dengan skor 2-0.

Game pertama

Fnatic memulai permainan dengan dan sempurna dalam menjalankan strategi empat-melindungi-satu yang dikepalai oleh Morphling yang dimainkan Nuernara “23savage” Teeramahanon. Fnatic sukses menyudahi permainan ini dengan mudah hanya dalam waktu 28 menit dan dengan skor kill mencolok, 27-7.

23savage menjadi headline pada pertandingan ini sebagai pemain paling dominan dengan raihan KDA sempurna, 11/0/6.

Game kedua

Baru di game kedua, TNC Predator mampu bangkit melalui tri-core kuat pada Gyrocopter untuk Kim “Gabbi” Villafuerte, Death Prophet untuk Armel Paul “Armel” Tabios, dan offlane Doom untuk Damien “kpii” Chok.

Sementara Fnatic masih dengan strategi empat-melindungi-satu yang dipimpin oleh 23savage yang memainkan King Wraith yang dibantu oleh Kam “Moon” Boon Seng menggunakan Tiny dan Daryl “iceiceice” Koh Pei Xiang dengan Timbersaw.

TNC Predator berhasil mengambil keuntungan dari line-up Fnatic yang berjalan lambat, terutama ketika tri-core mereka mulai mengambil alih team-fight.

Namun, Fnatic sempat mampu membalikkan keadaan pada menit ke-30 setelah mereka memenangi team-fight besar untuk memperebutkan Roshan.

Melihat TNC Predator mulai kesulitan, Gabbi memutuskan untuk membeli Divine Rapier dan memanfaatkannya dengan baik demi menghancurkan Fnatic dalam pertarungan tim back-to-back. Meskipun hampir kehilangan game dua, TNC Predator sukses memaksa permainan dilanjutkan ke game ketiga pada menit ke-45.



Game ketiga

Pada gam epenentuan ini, kedua tim tampil dengan strategi empat-melindungi-satu, di mana Fnatic memilih Phantom Lancer untuk 23savage sebagai hard carry utama, sementara TNC Predator memilik Specter untuk dimainkan oleh Gabbi.

TNC Predator sempat memimpin di awal permainan berkat beberapa rotasi dan counter-gank yang sangat baik. Namun saat memasuki midgame, kendali mulai berpindah ke Fnatic. Dengan 23savage dan Moon dengan Dragon Knight-nya memilih untuk melakukan inisiasi perang, Fnatic mampu memenangi team-fight besar pada menit ke-24 untuk mengendalikan permainan.

Ketika momentum tersebut berada di tangah mereka, secara sistematis Fnatic berhasil mengepung markas TNC Predator dan terus menekan agar lawan tak bisa keluar untuk menyerang. Hal ini membuat Fnatic sukses mendapatkan dua set barak pada menit ke-30. Semenit kemudian, usaha terakhir yang dilancarkan TNC Predator untuk mengusir Fnatic justru berujung dengan kekalahan.

Hasil ini membuat langkah Fnatic di playoff ONE Esports Dota 2 SEA League benar-benar tak terganggu dan berhak tampil di grand finals dan membuka peluang mereka menjuarai lima dari enam turnamen terakhir yang dimainkan.

Di partai puncak yang akan digelar pada Minggu (19/7/2020), Fnatic akan menghadapi pemenang dari laga final lower bracket antara TNC Predator vs Geek Fam.

BACA JUGA: Saksikan playoff ONE Esports Dota 2 SEA League dengan nyaman di mana saja melalui Vidio.com