Sejak awal 2020, Fnatic berhasil membuktikan diri sebagai salah satu tim Dota 2 terbaik di dunia dan raja di Asia Tenggara (SEA). Label ini sangat layak disematkan kepada mereka setelah sukses menjuarai empat turnamen berturut-turut di region tersebut.

Dengan ambisi untuk kembali menjadi juara di ONE Esports Dota 2 SEA League, kapten sekaligus hard support Fnatic, Anucha “Jabz” Jirawong, menjelaskan apa yang telah mereka lakukan untuk bisa menjadi raja di Dota 2 Asia Tenggara.

“Saya pikir pada titik ini semua pemain sudah mengetahui kesalahan mereka dan apa yang kami suka. Kami telah berusaha untuk memperbaikinya. Saya pikir hal itu yang sedang dilakukan saat ini,” ucap Jabz kepada ONE Esports.

Meski tengah menjadi raja di Asia Tenggara, Jabz mengaku sangat senang dan bersemangat ketika Fnatic berhadapan dengan TNC Predator di ONE Esports Dota 2 SEA League.

“Pasalnya mereka kini sudah mulai menunjukkan kebangkitan (berkaitan dengan penampilan di turnamen-turnamen sebelumnya),” tutur Jabz.

Selain itu, Jabz juga mengungkapkan pandangannya bahwa untuk bersaing di region Asia Tenggara dan lainnya sangat berbeda. Ia sudah tak sabar untuk kembali bisa mengikuti turnamen-turnamen LAN untuk bisa berjumpa dan menguji kemampuan mereka saat ini menghadapi tim-tim dari Eropa, Amerika, dan Cina.

“Saya pikir ketika bermain melawan tim dari region lain, Anda akan banyak meningkatkan kemampuan. Pasalnya META dan segala sesuatunya agak berbeda. Pemainan tim-tim dari Asia Tenggara dan Cina serta Amerika dan Eropa, semuanya berbeda. Seperti yang Anda lihat, ada perbedaan dalam menyusun hero dan bagaimana cara mereka bermain,” kata Jabz.



Setelah Fnatic tampil The International 2019, tim memutuskan sesuatu yang cukup mengejutkan dengan mendatangkan carry muda yang saat itu belum terbukti kemampuannya, Nuengnara “23savage” Teeramahanon.

Ketika ditanya tentang pengalaman rookie mereka itu bersama tim sejauh ini, Jabz menyatakan “sebelum ini, ia memiliki cara bermain yang salah. Contohnya seperti bagaimana dia memikirkan permainan,” ujar Jabz.

“Namun sejak bergabung, kami telah mengajarinya apa yang benar dan salah. Kini dia bermain dengan bagus,” tuturnya.

Sejauh ini, Fnatic masih dianggap sebagai tim favorit untuk menjuarai ONE Esports Dota 2 SEA League. Mereka sukses mendominasi turnamen sejak fase grup hingga kini tampil di final upper bracket menghadapi TNC Predator pada Sabtu (18/7/2020).

BACA JUGA: Dreamocel: Pelatih baru sudah sangat membantu kami