Di kota Cologne, Jerman, salah satu turnamen bersejarah di dunia esports dihelat, tepatnya pada tahun 2011, 16 tim Dota 2 terbaik dunia bertemu di satu tempat untuk membuktikan siapa yang terbaik.

Tidak hanya kejayaan dan harga diri yang dipertaruhkan, bahkan masa depan para pemain pun terancam, pasalnya pada saat itu karier esports bukanlah hal yang menjanjikan.

Namun Valve memberikan harapan baru di dunia esports. Untuk pertama kalinya turnamen esports memiliki total hadiah lebih dari US$1 juta. The International 2011, menjadi titik balik dunia esports dengan total hadiahnya yang mencengangkan, yaitu sebesar US$1,6 juta.



Di turnamen bersejarah itu, terjadi banyak momen yang tidak akan pernah dilupakan. Untuk itu kami sajikan tiga momen terbaik di The Internasional 2011.

Comeback Online Kingdom

Pertandingan hidup mati dijalani oleh Online Kingdom dan MUFC pada play-off lower bracket The Internasional 2011. Pada duel tersebut, MUFC terus menekan lawannya hingga berhasil unggul sepuluh ribu gold networth.

Online Kingdom yang dipimpin Fear hanya bisa bermain pasif dan bertahan, hingga pada satu titik, MUFC memutuskan untuk mengakhiri pertandingan dengan menyerang throne lawan.

Ketika HP throne hanya tersisa 20 persen, MUFC tiba-tiba merubah target untuk menyerang Fear, dan itu adalah kesalahan fatal. Online Kingdom berhasil balik melawan dan meratakan MUFC. Wipe out itu berujung kemenangan untuk Online Kingdom dan dikenang sebagai comeback besar pertama di The Internasional.

Black Hole Dendi

Partai puncak The Internasional 2011 mempertemukan tim Dota 2 terkuat di dunia, EHOME, dan tim paling agresif, Na’Vi. Dan untuk pertama kalinya di turnamen tersebut, Na’Vi merasakan kekalahan.

EHOME mampu mengatasi gaya agresif Na’Vi dengan permainan bertahan yang solid hingga mereka berhasil menyeimbangkan kedudukan menjadi 1-1.

Di pertandingan ketiga, Na’Vi merubah total strateginya. Mereka bermain lebih pasif dan bertahan dengan hero mid Enigma. Dendi yang menjadi pilot Enigma sebenarnya tidak pernah menggunakan hero itu di scene profesional, ia pun berkali-kali ditumbangkan lawannya di pertandingan tersebut.

Kemudian pertempuran di dekat Roshan pit meruntuhkan segala keunggulan yang dimiliki EHOME, berawal dari Ravage yang dilancarkan Artstyle yang kemudian diakhiri Black Hole Dendi merupakan satu momen yang dibutuhkan Na’Vi untuk berbalik unggul dan memenangkan pertandingan ketiga itu.

US$1 juta Dream Coil

Pertandingan keempat di grand final The Internasional 2011 antara EHOME dan Na’Vi berjalan sengit. Kedua tim silih berganti menekan dan menjatuhkan lawan.

Kemudian Na’Vi memutuskan untuk mengamankan Roshan, EHOME tentunya tidak tinggal diam dan bergegas ke arah Roshan pit. Ketika mereka hampir mencapai tujuan, tiba-tiba Dendi muncul dengan hero Puck-nya dan melancarkan skill Ultimate Dream Coil yang mengenai empat pemain EHOME.

Permainan cemerlang Dendi itu berujung team wipe untuk Na’Vi sehingga mereka leluasa menghancurkan throne lawan. Unggul  dengan skor 1-3, Na’Vi membawa pulang total hadiah sebesar US$1 juta. Momen gemilang Dendi itu dikenal dengan US$1 juta Dream Coil.

BACA JUGAIdealnya The International 2020 baru bisa digelar pada 2021