Superstar streamer Valorant di Twitch, Shroud, mencoba memberikan pandangannya mengenai seberapa besar penghasilan pro player top dari scene esports game FPS milik Riot Games ini di Amerika Utara (NA).

Berbicara mengenai pendapatan diri sendiri apalagi orang lain di Indonesia memang masih menjadi hal tabu karena dianggap bukan sesuatu yang sopan untuk dilakukan. Namun hal ini merupakan suatu hal lumrah di negara-negara barat.

Ambil saja contohnya seperti di industri sepak bola Eropa, di mana setiap transfer dan penandatanganan kontrak baru antara pemain dan klub selalu diungkapkan nilainya kepada publik. Bukan untuk dipamerkan, tetapi demi menjunjung tinggi asas transparansi, apalagi jika berkaitan dengan pajak dan hal sejenisnya.

Pengungkapan nilai transfer dan kontrak seorang pemain sepak bola ini juga berfungsi sebagai “brand image” dirinya dan gambaran bagi klub lain yang tertarik untuk merekrutnya.

Lionel Messi, PSG, Nasser Al-Khelaifi, Pendapatan pro player
Kredit: Aurelien Meunier/PSG/Getty Images

Sejauh ini, industri esports pun terus mengalami perkembangan signifikan. Kondisi ini membuat para atlet yang berkecimpung di dalamnya berkesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang sangat layak, atau bahkan ada yang terbilang berbelihan atau tidak masuk di akal sehat.

Hal ini juga berlaku di Indonesia. Tak jarang kita mendengar ada seorang pemain besar di suatu scene esports favorit di Tanah Air yang disebut memiliki penghasilan per bulan hingga ratusan juta rupiah, meski kebenaran dari hal ini juga masih belum bisa dipastikan, karena masih tabu untuk diungkapkan.

Kini untuk memberikan gambaran mengenai seberapa besar pendapatan player Valorant di Amerika Utara sebagai region paling kompetitif saat ini, Shroud membagikan pandangan subjektifnya, karena dirinya memang tidak tahu pasti mengenai hal ini dan ia bandingkan dengan saat masih menjadi pro player Counter-Strike: Global Offensive (CS: GO) beberapa tahun lalu.

Hal ini ia ungkapkan dalam live streaming-nya saat menyaksikkan VCT NA Stage 3 Challengers Playoffs. Pada kesempatan ini Shroud membagikan beberapa pandangannya mengenai berapa banyak organisasi membayar pemain pro Valorant mereka, berapa banyak penghasilan pro player dari hadiah turnamen, hingga perbandingan penghasilan pro player dengan streamer.



Berapa banyak penghasilan pro player dari hadiah turnamen?

Shroud, ESL One Cologne 2014, CS:GO, penghasilan pro player
Kredit: Mike Grzesiek

Diskusi ini dimulai ketika Shroud mencoba menghitung berapa banyak yang didapat oleh organisasi esports dari hadiah turnamen dan penghasilan pro player dari hal ini. Ia pun mencoba membandingkan kondisi saat ini dengan apa yang pernah ia alami sebagai pro player.

Selama menjadi pro player CS:GO, Shroud mengatakan bahwa organisasi esports akan mengambil 5 hingga 20 persen dari hadiah turnamen yang didapat. Namun di sisi lain Shroud pun mengatakan bahwa “mungkin saat ini organisasi akan mengambil lebih banyak lagi karena (didasarkan kepada) seberapa besar mereka menggaji pemain,” kata Shroud.

Shroud juga mengatakan bahwa penghasilan pro player milik oleh Sentinel dan 100 Thieves dipercaya memiliki gaji antara US$5.000 hingga US$20.000 (sekitar Rp72-288 juta) per bulan.

“Jumlah tersebut adalah nilai yang besar untuk membayar pemain. Jadi, saya membayangkan mereka akan mengambil bagian yang lebih besar, tetapi mungkin juga tidak. Mungkin saat ini mereka masih hanya mengambil 5 hingga 20 persen dari prizepool. Saya tidak tahu,” tutur Shroud.


Pro player-streamer punya penghasilan jauh lebih besar

Shroud percaya bahwa para pemain seperti Spencer “Martin” Hiko, Shahzeeb “ShahZaM” Khan, dan Tyson “TenZ” Ngo sebagai pemain yang memiliki penghasilan lebih dari US$20.000. Namun ketiga pemain tersebut dipandang Shroud akan memiliki penghasilan berkali-kali lipat karena juga menjadi streamer.

“Ketika melakukan streaming, Anda akan memberikan nilai lebih besar bagi organisasi, sehingga mereka akan memiliki jumlah pendapatan lebih banyak,” ujar Shroud.

Di sisi lain, Shroud juga menjelaskan bahwa streamer populer saat ini akan menghasilkan uang jauh lebih banyak ketimbang pemain profesional. Sebagai contoh adalah Brandon “Aceu” Winn. Ia sendiri mengungkapkan mampu menghasilkan US$100.000 per bulan melalui streaming.

Jadi penghasilan pro player papan atas Valorant seperti Hiko, ShahZaM, dan TenZ dipastikan akan memiliki pendapatan yang melebih besar ketimbang Aceu karena mereka juga melakukan streaming di channel pribadi dan organisasi.

BACA JUGA: Ingin jadi player Jett Valorant andal? Belajar dari 4 pemain NA ini