Organisasi asal Inggris, Fnatic, kini telah melakukan kolaborasi untuk ikut membesarkan esports di Jepang serta semakin memperkuat kehadiran mereka di Asia dan Pasifik.

Kepastian dari hal ini diungkapkan secara langsung oleh Fnatic setelah mereka mengumumkan telah berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar US$$17 juta atau lebih dari Rp243 miliar yang dipimpin oleh konglomerat bisnis asal Jepang, Marubeni Corporation.

Seperti diketahui bersama bahwa Jepang merupakan salah satu negara pusat perkembangan game terbesar di dunia. Namun dalam hal esports, mereka masih jauh tertinggal.

Sejauh ini, scene esports yang berkembang di Jepang adalah fighting game, di mana mereka memiliki banyak sekali master untuk judul Street Fighter dan Tekken. Di luar itu, Jepang cukup kompetitif di game Pro Evolution Soccer (PES) eFootball.

Nantinya, pendanaan ini akan digunakan untuk mendorong pertumbuhan organisasi esports ini secara global. Lebih lanjut, Fnatic nantinya akan membangun kantor internasional di Jepang.

Investasi dari Marubeni ini juga akan menggabungkan kemitraan strategis demi mendukung ekspansi Fnatic ke sektor esports di Jepang dan pasar Asia-Pasifik.

Sebagai bagian dari kemitraan, basis operasi Fnatic di Jepang akan diperluas dan Marubeni akan mendukung relokasi tim Rainbow Six Siege milik mereka ke negara Matahari Terbit tersebut.

Selain itu, Fnatic baru-baru ini menambah tim di jajaran kepemimpinannya dengan merekrut Georgina Workman (dari Appear Here sebagai Kepala Studio), Julien Dupont (Team Vitality sebagai Pengembangan Kemitraan), Oliver Royce (Gymshark sebagai Kepala Apparel), dan Patrick Foster (Getaround sebagai CFO).



Seberapa besar Fnatic saat ini?

Meski memiliki basis di Inggris, organisasi esports ini telah lama merambah region lain dalam membentuk divisi esportsnya. Sejauh ini mereka telah memiliki tujuh divisi esports yang tersebar di seluruh dunia.

Berikut daftar divisi esportsnya:

  • Counter-Strike: Global Offensive (basis di Swedia, region EU)
  • Dota 2 (Malaysia, SEA dan Amerika Serikat, NA)
  • FIFA (Spanyol, EU)
  • Fortnite (EU)
  • League of Legends (Jerman, EU)
  • Rainbow Six Siege (Australia, APAC)
  • Valorant (EU)
Fnatic Valorant VCT Masters Stage 2
Divisi Valorant Fnatic untuk VCT Masters Stage 2

Selain ketujuh divisi tersebut, sebelumnya mereka juga sempat memiliki tim PUBG Mobile yang berbasis di India. Namun dengan adanya pelarangan dari pemerintah setempat untuk game tersebut dimainkan di India, tim inipun dibubarkan.

Selain PUBG Mobile, divisi-divisi esports Fnatic yang kini telah tiada adalah CLash Royale, Heroes of the Storm, Smite, ShootMania Storm, dan StarCraft II.

BACA JUGA: PUBG Mobile rilis mode PvE pertama “Titans: Last Stand”