Minggu lalu Epic Games meluncurkan gugatan hukum terhadap raksasa teknologi Apple dan Google atas dugaan upaya monopoli dan anti-persaingan terkait pasar perangkat seluler mereka.

Untuk melakukannya, Epic mengatur rencana yang berujung pada penghapusan Fortnite dari Apple App Store dan Google Play Store, lalu menindaklanjutinya dengan video yang mengejek logo ikonik Apple. Sejak saat itu, Epic dituduh “memanfaatkan pemain Fortnite sebagai senjata”.

Sweeney yang merupakan pengguna Twitter aktif menanggapi topik tersebut dengan mengutip pernyataan IGN. Tapi, secara mengejutkan Sweeney tak membantah tudingan itu. Kemudian Sweeney mengatakan “pembuat smartphone tidak memiliki hak untuk menjajah kehidupan dan urusan kami.”

Apa yang dikatakan Sweeney pada dasarnya mengulangi rasionalisasi Epic dalam gugatannya. Kehidupan dan mata pencaharian developer aplikasi bergantung pada smartphone yang menyalurkan semua penggunaan dan pembelian aplikasi mereka. Epic menganggap kebijakan Apple dan Google yang mengambil 30 persen dari semua hasil penjualan itu ilegal.



Sweeney lanjut mengatakan “mereka tidak takut pada senjata kita. Mereka takut pada ide-ide kita.” Pada titik ini, Sweeney secara tidak langsung mengklaim bahwa Epic memang sedang melakukan perang dengan Apple dan Google.

Artikel IGN yang dikutiup Sweeney menyebutkan jika Epic “memanfaatkan pemain Fortnite sebagai senjata” dan tidak membahas perang atau gagasan yang lebih besar di balik tindakan Epic. Sebaliknya, artikel itu menyoroti konsekuensi nyata dari tindakan tersebut. Yakni, pemain Fortnite yang didominasi para kaula muda sangat rentan terpengaruh, dan kampanye Epic bisa berdampak negatif.

Dengan melibatkan komunitas pemain Fortnite, Epic mendapatkan dukungan yang sangat besar. Mungkin mereka berharap Apple dan Google akan tunduk dan mengajak berdamai dengan menuruti kemauan Epic. Namun faktanya, tujuan sebenarnya dari tuntutan Epic masih belum jelas. Satu hal yang pasti, Sweeney tidak ragu untuk menggunakan audiens Fortnite dalam upayanya melawan Apple dan Google.

BACA JUGA: Semakin berjaya, penghasilan Game Mobile meningkat 27 persen