PUBG Mobile Pro League (PMPL) Americas baru saja usai dan Loops Esports mantap di urutan pertama. Tim Brasil itu mendominasi seluruh putaran final hingga bisa mempertahankan trofi mereka.

Bukan hanya bersaing untuk total hadiah sebesar US$122.000 (Rp1,79 miliar), dalam turnamen itu diperebutkan juga tiga slot untuk PUBG Mobile Global Championship (PMGC).

Saat hasil akhir diumumkan, Loops Esports, The Unnamed, dan Alpha7 Esports dikonfirmasi menjadi tiga tim teratas. Hasil itu sangat mengejutkan bagi tim underdog Execute, yang poinnya sama dengan Alpha7 tetapi mereka menempati posisi empat karena jumlah kill yang lebih sedikit.

Namun beberapa saat kemudian, salah satu pemain Execute, Kevin “ZooTay” Huang, mengatakan bahwa mereka layak mendapatkan satu poin lagi. Ia mengungkapkan satu kill yang dia lakukan kemungkinan besar tidak terhitung karena kesalahan game atau bug.



Insiden itu terjadi pada game 10 final di Sanhok. Menurut kill feed dari perspektif caster, ZooTay mengamankan tiga kill. Tetapi di kamera ZooTay, kill feed itu menunjukkan bahwa dia hanya mendapatkan dua kill.

Jika Execute mendapatkan kembali kill point ini, mereka akan memiliki 157 poin dan bakal menempati posisi ketiga di klasemen akhir. Jan M. Jahnke, manajer esports PUBG Mobile membalas tweet ZooTay dan mengatakan bahwa mereka “sedang menyelidiki kejadian ini”.

PUBG Mobile Global Championship akan dimulai pada akhir November nanti di mana 20 tim dari seluruh dunia, termasuk dua perwakilan Indonesia Bigetron RA dan Aerowolf Limax, akan berpartisipasi memperebutkan total hadiah sebesar US$2 juta (Rp29,3 miliar).

BACA JUGA: Saran dari Microboy untuk Aerowolf Limax dan Aura Esports di PMPL SEA Finals