Performa Bigetron RA di PMPL SEA Championship Season 3 lalu memang jauh dari kata memuaskan. Sebagai juara bertahan dan pernah menjadi yang terbaik di dunia, Alien Merah hanya finis di peringkat kedelapan klasemen akhir.

Selain gagal mempertahankan gelar juaranya, Bigetron RA pun tidak mampu meraih satupun Winner-Winner Chicken Dinner (WWCD) dalam total 18 match yang dimainkan di PMPL SEA Championship Season 3.

Bahkan di ajang tersebut, Bigetron RA menjadi wakil Indonesia dengan posisi paling belakang jika dibandingkan dengan EVOS Reborn (runner-up), LIVESCAPE (peringkat empat) dan Aura Esports (peringkat lima).

PUBG Mobile PMPL SEA Bigetron RA
Klasemen akhir PMPL SEA Championship Season 3 | Kredit: Instagram/PUBGMobile.esports.id

Meski sempat diterpa masalah dengan tidak fitnya Ryzen dan beberapa kali memainkan KINGZZ, hal tersebut sempat disebut pelatih Bigetron RA, Jangs, tidak seharusnya menjadi masalah bagi timnya.

Jangs sempat mengatakan bahwa faktor utama yang membuat Bigetron RA merosot adalah dikarenakan tim-tim lain telah berhasil menganalisa permainan timnya, sekaligus memperbaiki gameplay. Sementara Bigetron RA mengalami stuck atau tak berkembang.

Bigetron RA Jangs PMPL SEA
Jangs – Pelatih Bigetron RA | Kredit: Instagram/BTR_Jangs


Jangs terbuka dengan segala kritik dan masukan

Kini dalam podcast bersama CEO Bonafide Esports, Iman Taufiq Djayadiningrat alias ImanTDJ, Jangs mengakui bahwa dirinya telah mendapat kritik secara langsung dari salah satu pemainnya, Luxxy.

PUBG Mobile Bigetron RA
Bigetron RA

Dalam kesempatan tersebut, ia mengaku Luxxy telah memaparkan apa saja kesalahan dan kekuarangan dirinya, bahkan hingga membanding-bandingkannya dengan pelatih Bigetron RA sebelumnya.

“Kami mencari solusi dan dari situ Bagus (Luxxy) bilang, ‘seharusnya kita ganti (hal) ini’, deh. Dia juga bilang ‘Jangs, mohon maaf saya bukannya mau membandingkan atau segala macem, tapi menurut saya ini kekuarangan kamu jika dibandingkan dengan pelatih-pelatih kita yang lama’,” ucap pelatih asal Malaysia itu.

“Setelah itu dia kasih tahu feedback-nya dan bilang ‘mungkin kurang di sini’. Dia selalu kasih tahu dan mengoreksi segala hal,” tuturnya.

Di sisi lain, Jangs mengaku sama sekali tidak keberatan dengan kritik dan masukan dari Luxxy tersebut. Bahkan ia tidak suka melihat Luxxy yang terlalu banyak meminta maaf kepada dirinya saat menyampaikan hal tersebut.

Jangs berpikir bahwa segala masukan dari Luxxy itu sangat penting bagi dirinya, terutama jika memang bisa membuat dirinya dan tim mengalami perkembangan di masa depan.

BACA JUGA: Punya awal mentereng di 2021, EVOS targetkan ulang kesuksesan di 2019