Aura memang tidak menorehkan pencapaian menterang di PMPL SEA Final. Mereka hanya bisa finis di posisi 15 dengan 56 poin saja. Meski demikian, mereka menunjukkan aksi heroik di dua map terakhir.

Saat memasuki dua game terakhir, hanya tersisa tiga tim yang berpeluang mendapatkan gelar juara. Mereka adalah dua perwakilan Indonesia, Bigetron RA dan Aerowolf Limax, serta satu tim Thailand Team Secret Jin (TSJ).

Aura yang saat itu sudah dipastikan finis di papan bawah turnamen, memutuskan untuk melakukan aksi heroik untuk membantu tim Indonesia menjadi raja di Asia Tenggara.

JaydeN cs menjegal TSJ di drop zone mereka pada dua map terakhir agar tim Indonesia lain, Bigetron RA dan Aerowolf Limax, mendapatkan kans juara lebih besar.

Mereka gagal melakukan aksinya pada match 14 di map Sanhok dan malah terkena team wipe. Namun di game terakhir di map Vikendi, mereka berhasil. Sempat menghindar dari Aura dengan pergi ke Drop Zone lain, TSJ pada akhirnya bertemu Aura. Di sanalah mereka ditumbangkan dan mendapatkan poin minim pada match terakhir.



Berkat aksi tersebut dua tim Indonesia berhasil memuncaki klasemen hingga Bigetron RA menjadi juara dan Aerowolf Limax berdiri tegak di belakangnya sebagai runner-up.

Pada press conference pasca turnamen, Head of Esports Bigetron Esports, Thomas Vetra, melontarkan pendapatnya tentang aksi Aura.

“Saya respect apa yang AURA lakukan saat mereka menjegal TSJ (Team Secret Jin), ini yang harus dilakukan tim Indonesia di turnamen internasional, berjuang untuk negara,” ungkap Thomas.

Apa yang Aura lakukan memang pantas mendapatkan apresiasi. Meski tidak mendapatkan prestasi maksimal, mereka tetap berjuang mengharumkan nama negara dengan melakukan apa yang mereka bisa.

BACA JUGA: Garang di PMPL ID tapi kandas di PMPL SEA, ini pendapat Zuxxy tentang performa Aura Esports