Turnamen kasta kedua Mobile Legends di Indonesia, Mobile Legends Development League (MDL) Indonesia memang baru memasuki Season 2. Meski demikian, turnamen ini telah berhasil menelurkan banyak pemain berkualitas yang menjadi tulang punggung tim-tim besar hanya pada musim pertamanya.

Sesuai dengan namanya, MDL Indonesia berhasil menjadi wadah bagi para pemain muda dan baru untuk mengasah kemampuannya dengan tujuan mencetak para pemain berkualitas Mobile Legends baru. Syukur-syukur jika mereka mampu menggantikan tempat para seniornya di tim-tim Mobile Legends Professional League (MPL).

Pada MDL ID Season 1, beberapa nama dari tim-tim yang ikut bersaing di dalamnya telah berhasil memunculkan bakat-bakat terbaik mereka, seperti contoh terbesarnya ada pada diri Renbo dan Sanz dari Victim Esports yang kini menjadi andalan di timnya masing-masing, Bigetron Alpha dan ONIC Esports.

Kondisi ini juga dipastikan akan menghadirkan semangat tersendiri bagi para pemain di MDL Indonesia. Mereka percaya bahwa peluang untuk bisa tampil di ajang MPL benar-benar terbuka lebar.

Meski sering dipandang sebelah mata dan dianggap sebagai turnamen yang “mudah” dan tak seberat MPL, tingkat persaingan yang terjadi di MPL ID Season 2 diakui sangat tinggi. Hal ini juga yang berhasil menempa para pemain untuk bisa memiliki kemampuan tinggi dan layak untuk tampil di MPL Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu debutan dari tim XcN BKB, Vony “Carrot”. Sang pemain berbagi cerita mengenai MDL Indonesia serta manfaatnya bagi talenta esports muda.

“Menurut saya, MDL merupakan turnamen kasta kedua yang diikuti oleh delapan tim franchise MPL serta tiga tim kualifikasi untuk bisa unjuk gigi, termasuk XcN BKB. Di turnamen resmi dari Moonton kali ini saya sangat antusias untuk bertanding membela XcN BKB,” ucap Carrot dalam sebuah rilis.

“Tingkat kesulitan untuk bertanding di MDL Season 2 berada di kisaran angka 7 sampai 10. Tim-tim yang bertanding sama kuatnya. Sebagai debutan di MDL, saya sangat senang bisa bersaing dengan para pemain hebat,” tuturnya.



Hal yang tak jauh berbeda juga keluar dari mulut debutan di tim Siren Esports, Thomas “SamoHt”. Ia mengaku sangat senang melihat Moonton sebagai developer dari Mobile Legends langsung turun tangan dalam pembinaan pemain muda di Indonesia.

“Menurut saya MDL merupakan liga kasta kedua dari Moonton yang memang tujuannya mencari bibit unggul untuk liga utamanya yaitu MPL. Keunikan di MDL Indonesia sendiri sebagai ajang pencarian bakat pemain-pemain baru yang memang belum mendapatkan sorotan di ranah esports Indonesia,” ucap SamoHt.

“Saya rasa langkah dari Moonton dengan membuat MDL memang tepat. Mencari talenta-talenta esports baru memang tidak mudah, tetapi Moonton berani untuk terjun langsung,” tuturnya.

Di sisi lain, SamoHt juga mengaku memiliki ambisi untuk menjadikan MDL Indonesia sebagai batu loncatan untuk bisa bermain di level MPL. Bahkan target tersebut ia tetapkan dalam waktu dekat.

“Saya ingin menuju ke liga utama yaitu MPL, pascagelaran MDL Season 2 usai. Kesulitan antara MDL dan MPL sendiri berbeda di masing-masing liga. Ada gaya bermain yang khas, sehingga jika ditanya tingkat kesulitannya, maka semuanya sulit,” kata SamoHt.

Menarik untuk melihat persaingan dan ambisi yang ada pada diri masing-masing pemain di MDL ID Season 2. Dengan tetap percaya bahwa peluang mereka untuk tampil di MPL Indonesia terbuka lebar, hal ini akan membuat persaingan yang ada semakin tinggi dan berdampak pada makin serunya setiap pertandingan yang digelar.

BACA JUGA: RRQ Sena pastikan jadi pemuncak klasemen MDL Season 2