Belletron Era kembali berhasil menunjukkan dan membuktikan diri bahwa saat ini mereka adalah penguasa di scene Mobile Legends Ladies Indonesia setelah sukses juara WSL Season 3 (Woman Star league alias WSL Season 3). Vivian dkk sukses menundukkan RRQ Mika di grand final dengan skor 4-1 pada Minggu (8/8/2021).

Keberhasilan Belletron Era menjadi juara WSL Season 3 ini bisa dibilang bukan sebuah kejutan. Jika menilik performa mereka di sepanjang turnamen, perjalanan mulus tanpa pernah mengalami kekalahan adalah alasan utamanya.

Bahkan pada pertandingan grand final, Belletron Era bisa saja memenangi pertandingan hanya dengan membutuhkan empat game pertama, jika mereka tidak terlalu banyak bercanda dan kehilangan fokus.

Hal ini diakui langsung oleh para pemain dan pelatih Belletron Era kepada ONE Esports dalam wawancara pasca-pertandingan. Pada game keempat yang berlangsung hingga menit ke-28 itu, mereka mengaku telah melakukan banyak kesalahan dan kurang menghormati lawan.

“Kami berencana untuk mengakhiri pertandingan di game keempat. Namun kami kurang respect dengan melakukan recall-recall dan membuat Lord kami menjadi percuma karena terlalu lama di mid. Setelah itu ada juga satu blunder yang membuat kami mati semua,” ucap Vivian dan Valanyr saling bersautan dalam menjawab kepada ONE Esports.

“Setelah itu, kami kehilangan fokus antara mau nge-push atau nge-Lord. Saat itu fokus kami benar-benar hilang karena terlalu banyak bercanda. Kami masih ketawa-ketawa, padahal hidupnya (respawn kembali) masih lama dan mereka (RRQ Mika) mengambil kesempatan itu,” lanjut mereka berdua.

Hal ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi siapapun. Respect atau menghormati lawan adalah salah satu kunci utama dalam memenangi pertandingan, terlebih di level kompetitif. Hilangnya hal ini membuat keperkasaan Belletron Era seperti di tiga game pertama menjadi sirna, hingga berujung kepada kekalahan.

Beruntung bagi para pemain Belletron Era, mereka bisa kembali fokus di game kelima dan meraih kemenangan secara meyakinkan seperti sebelumnya demi menyegel gelar juara WSL Season 3.


Kunci sukses Belletron Era juara WSL Season 3

Belletron Era juara wsl season 3
Belletron Era | Sumber: Instagram Cinny

Selain berhasil menjadi juara WSL Season 3, sebelumnya Belletron Era juga berhasil menjadi juara di UniPin Ladies Series MLBB 2021 usai sukses menundukkan rival utamanya, EVOS Lynx, dengan skor 3-2. Selain itu mereka juga menjadi juara di Dignity of Srikandi edisi Kartini Hal ini menunjukkan bahwa mereka memang tengah berada di atas angin.

Padahal sebelumnya, Belletron Era tampak kesulitan untuk bisa merengkuh gelar juara. Pada gelaran WSL Season 1 dan 2, mereka kesulitan untuk masuk ke babak grand final, di mana EVOS Lynx selalu berhasil menjadi yang terbaik di dua ajang tersebut usai mengalahkan Siren Moon dan Alter Ego Nyx di partai puncak.

Dominasi Belletron Era saat ini menunjukkan bahwa mereka telah melakukan pembenahan dengan benar hingga menjadi tim yang “tak tersentuh” oleh lawan-lawannya untuk ditaklukkan. Hal ini tentu sangat menarik untuk dibahas.

Kepada ONE Esports, Muhammad “Razeboy” Farizudin sebagai pelath Belletron Era dan para pemainnya tak sungkan untuk buka suara dan berbagi mengenai faktor-faktor apa saja yang membuat mereka menjadi begitu perkasa pada saat ini.

Mobile Legends, Razeboy, Belletron Era

Razeboy mengungkapkan bahwa dirinya sangat terbantu oleh karakter para pemain Belletron Era untuk bisa menyatukan kekuatan tim dan menjadi yang terbaik yang berbeda dengan player-player ladies yang pernah ia tangani sebelumnya.

“Semua bergantung kepada para pemain (untuk menjadi juara). Mereka tidak akan mungkin bisa menjadi seperti sekarang jika tidak saling respect. Saya sangat senag punya pemain seperti mereka karena mudah diatur, berbeda dengan tim sebelumnya,” kata Razeboy kepada ONE Esports.

Meski para pemainnya memiliki kualitas tinggi dan mudah diatur, tetapi hal ini tidak serta-merta membuat Razeboy bisa dengan mudah dalam melatih Belletron Era. Ia membeberkan beberapa hal penting dalam menangani tim ladies.

“Menangani tim ladies itu sangat berbeda dengan tim cowok. Kita tidak bisa terlalu keras atau lembut. Kita juga harus bisa memposisikan diri terlebih dahulu kepada mereka dan tahu seperti apa karakter dari masing-masing pemain,” tutur eks pemain Bigetron Bravo itu.

“Soal baperan (salah satu masalah utama player ladies), untungnya para pemain Belletron Era tidak ada yang seperti itu sih. Dengan mengetahui karakter masing-masing, jadi saya tahu seperti apa cara marah kepada mereka, biar hal ini tidak masuk ke hati mereka,” katanya.

Dari sudut pandang yang berseberangan, ONE Esports juga bertanya kepada para pemain Belletron Era mengenai pengaruh Razeboy, baik dalam hal in-game maupun di luar itu. Mereka pun mengaku bahwa sang pelatih cukup berbeda dengan pelatih lainnya.

“Biasanya pemain dengan pelatih itu ada jarak. Namun, Razeboy yang berhasil menyatukan tim dan seperti teman bagi kami,” ucap Vivian.

“Selain itu, dia juga menghafal hero-hero setiap pemain itu apa saja. Dia juga mengerti hero-hero dan draft di scene ladies itu seperti apa karena berbeda dengan draft tim cowok,” lanjutnya.



Kompak dan hero pool luas jadi senjata utama Belletron Era

Belletron Era, Mobile Legends, UniPin Ladies Series
Kredit: Belletron Era

Keberhasilan Belletron Era menjadi juara WSL Season 3 ini juga secara tidak langsung menjadi pembuktian bagi para player yang sudah lama berada di dalam tim, seperti Vivian dan Valanyr. Nama yang disebut terakhir juga mengungkapkan apa perbedaan antara rekan satu timnya saat ini dengan sebelumnya.

“Saya senang dengan tim ini karena para pemainnya bisa diajang ngomong dan klop semua. Contonya seperti diajakin latihan, mereka semua langsung pada mau. Senang karena bisa cocok dengan mereka,” ucap Valanyr kepada ONE Esports.

“Apalagi dari setiap individunya memang sudah pada jago-jago. Jadi kami hanya tinggal menyatukan chemistry saja,” lanjutnya.

Mobile Legends, Vivian, Belletron Era
Sumber: Instagram Vivian

Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Vivian sebagai kapten dan player terlama di dalam tim Belletron Era. Meski sempat meraih gelar juara bersama skuat lamanya, tetapi ia melihat ada banyak hal yang bereda dengan tim saat ini, terutama dalam hal kekompakan dan hero pool.

“Juara bersama tim lama karena mereka memang sudah pada punya skill dan dahulu lawannya tidak terlalu berat, tidak seperti sekarang karena ada banyak player ladies yang sudah bisa main,” kata Vivian.

“Selain itu, kalau bersama tim lama itu hero (pool)-nya sedikit. Jadi kami memang sudah punya skill bagus, tetapi jadi mudah ditebak oleh tim lawan. Selain itu tim sekarang itu lebih niat untuk push rank bersama, sementara di tim lama latihannya hanya pas scrim saja,” tuturnya.

Dengan kata lain, kekompakan, kesamaan visi dan semangat, serta luarnya hero pool yang dimiliki para pemain Belletron Era, plus penanganan yang tepat dari pelatih Razeboy menjadi kunci utama kesuksesan mereka saat ini.

Hal ini bisa menjadi pelajaran berharga dan contoh bagi tim-tim lainnya untuk ditiru agar scene Mobile Legends ladies di Indonesia bisa semakin tinggi levelnya dan mengundang lebih banyak penonton untuk menyaksikkannya, dengan harapan utama agar dapat menggugah dan menyakinkan Moonton untuk menghadirkan turnamen resmi yang begitu diidamkan oleh setiap pemain dan tim ladies saat ini.

BACA JUGA: Playoff WSL Season 3: Bracket, jadwal dan hasil pertandingan