Superior. Satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan RRQ Hoshi satu tahun ke belakang. Gelar juara di MPL season 5 dan MPLI menjadi bukti nyata.

Pada season 5, performa RRQ sangat konsisten. Mereka berhasil menjuarai fase grup. Satu-satunya tim yang sekiranya mampu menyulitkan mereka adalah EVOS Legends.

Hal itu terlihat pada grandfinal yang terbilang ketat. Meski begitu, pada akhirnya mereka berhasil meraih juara dengan dramatis 3-2.

Level permainan RRQ jauh meninggalkan yang lain. Hal ini membuat tantangan RRQ di MPL season 6 kian besar, menengok bahwa semua tim ingin mengejar RRQ.



ROSTER

RRQ Hoshi menjadi tim yang paling minim soal pergantian roster. Mereka hanya ditinggal Tuturu yang memang sudah jadi cadangan sejak musim lalu, pun kedatangan player gaek, Liam.

Secara kasat mata, mungkin kita menganggap Liam akan sulit menggeser LJ sebagai tank utama tim. Tapi, pelatih James Chen, sempat mengatakan kepada ONE Esports bahwa pemain baru di timnya (yakni Liam) akan memberikan sesuatu yang berbeda bagi tim.

“Saya pikir pemain baru ini akan memberikan pengaruh besar kepada gameplay kami. Kedatangan pemain ini akan mengejutkan semua orang. Mudah-mudahan kami tak mengalami masalah dalam penyatuan chemistry dengan member yang lama dan mari kita lihat bersama bagaimana performanya nanti,” ujar James.

DAFTAR SKUAD LENGKAP:

  • Rivaldi “R7” Fatah
  • Muhammad “Lemon” Ikhsan
  • Calvin “Vyn”
  • Joshua “LJ” Darmansyah
  • Zulkarnain “Wizzking” Zulkifli
  • William “Liam” Setiawan

PELATIH

James Chen masih akan memimpin RRQ Hoshi di MPL season 6. Setelah sukses di season 5, dia diyakini harus lebih memutar otak lagi jika ingin mempertahankan gelar tersebut.

Menariknya, James tidak pernah memupuk hasrat juara kepada timnya. Ia percaya sepenuhnya kepada para player dan mencoba memupuk semangat kerja keras di tim.

“Kami berkomunikasi. Kami banyak berbincang ketika kalah di dalam scrim. Saya pikir mereka semua memang punya hasrat besar untuk menang. Karena sebelum saya datang mereka gagal di MPL season 4 dan M1,” jelasnya.

“Saya percaya kunci kesuksesan di MPL season 5 adalah diri mereka sendiri (para pemain). Mereka adalah sorotannya dan memang pemain-pemain ini bekerja sangat keras.”

“Saya seperti bayangan yang mencoba mendorong dan menolong mereka. Tidak hanya di dalam game seperti mekanik, draft pick, dan gameplay. Tapi lebih ke pelajaran di luar game sampai membentuk mentalitas. Karena mental memang harus kuat,” kata dia.

PERSIAPAN PRAMUSIM

James mengaku latihan intensif untuk season 6 belum dilakukan (ketika wawancara berlangsung). Hal ini terkait jadwal padat RRQ sejak MPL hingga MPLI, sehingga tim memberikan waktu libur ekstra.

Meski begitu, James tetap optimistis timnya bisa cepat menyatu ketika latihan dimulai.

“Latihan akan segera dilakukan dan kami akan langsung fokus. Terkait tim yang ingin mencapai level kami, sebenarnya semua tim berada di level yang sama. Tapi yang paling krusial adalah seberapa banyak mereka melakukan kesalahan,” ungkap sosok asal Singapura itu.

TARGET

Ini yang menarik. Secara awam kita akan berpikir bahwa RRQ ingin mempertahankan gelar juara MPL kembali. Faktanya bukan itu yang ditanamkan oleh James. Ia mengaku tak pernah menuntut timnya untuk juara.

“Sejak saya menjadi pelatih RRQ, saya tak pernah meminta pemain untuk berpikir menjadi juara. Ini bukan tentang melatih mereka untuk memenangi game, tapi lebih kepada menjadikan mereka orang yang lebih baik,” tutur James.

“Anda akan mempelajari sesuatu di dunia esports, bukan hanya tentang game. Sebuah game bisa mati, tapi orang-orang akan move-on. Dengan mindset seperti itu, para pemain bisa lebih matang dalam menentukan target,” lanjutnya.

PLAYER TO WATCH

Semua player RRQ punya kualitas di atas rata-rata. Tapi berbicara sosok yang rasanya paling disorot, kita akan kembali kepada Lemon.

Berawal dari midlaner andal yang luar biasa menggunakan mage, Lemon berkembang menjadi player versatile offlaner. Ia bisa menggunakan hero apapun di role ini dan mampu tampil apik.

Vexana, Alice, dan hero-hero aneh lain sempat Lemon pakai di scene kompetitif. Tak ayal, James pun mengaku bahwa Lemon adalah pemain yang sangat mementingkan tim ketimbang dirinya sendiri.

Ia rela beradaptasi di role manapun jika memang itu yang terbaik buat tim.

“Lemon sangat peduli dengan tim. Dia tak terlalu memikirkan hal-hal yang tak penting. Tetapi jika berada pada sebuah turnamen, Lemon kan memberikan segala,” puji James.

“Dia adalah sosok yang lebih sering mengkritik diri sendiri ketimbang orang lain. Karena itulah dia tak berhenti untuk berkembang. Bahkan ketika kami menang, tapi dia bermain buruk, Lemon akan menyalahkan dirinya sendiri.”

“Itu menjadi salah satu alasan dia sangat hebat ketimbang pemain-pemain lain,” tutup dia.

BACA JUGA: Eks pelatih Bigetron Alpha resmi jadi analis RRQ