Berbicara tim yang sangat serius untuk bisa kembali diperhitungkan, Onic Esports, ada di urutan teratas.

Onic mendapat banyak pelajaran di MPL season 4 dan 5. Setelah juara season 3, para player mereka diyakini jemawa dan akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi tim saat itu.

Pada season 5, Onic terbilang pincang dengan rotasi terus menerus dengan hasil biasa-biasa saja. Beruntung pada akhir musim mereka masih bisa finis peringkat ketiga.

Kegagalan itu membuat Onic kini berubah drastis. Bahkan mereka sekarang dianggap sebagai tim yang paling mampu meraih gelar juara.



ROSTER

Onic menjadi tim yang sangat aktif di bursa transfer. Mereka melepas salah satu ikon tim, Udil Surbakti, kemudian mendatangkan megabintang muda baru di scene MLBB, Sanz Gilang.

Tak hanya Sanz, Onic juga berhasil mendaratkan salah satu offlaner belia dari EVOS Legends yakni Butss. Kini, skuad Onic bisa dibilang begitu dalam dan mengerikan.

Asisten pelatih Onic, Mars Fakhre, mengaku mendatangkan Sanz tak semata karena kualitasnya yang memang di atas rata-rata dan punya mekanik gila.

“Sebenarnya kami narik Sanz itu dengan visi melihat kalau bagaimana meta berubah. Patch Mobile Legends ke depannya bisa tidak hyper carry lagi,” jelasnya.

“Di tengah musim tiba-tiba patch berubah dan bukan hyper carry. Sementara di tim tak ada midlaner, akan sangat sulit. Karena sebelum Sanz datang tak ada pure midlaner. Itu salah satu alasan mendatangkan Sanz,” tambah dia.

Sementara untuk Butss, Mars meyakini bahwa player Bandung satu ini punya potensi besar dan jika diasah mampu menjadi pemain hebat.

DAFTAR SKUAD LENGKAP:

Gilang “Sanz”
Maxhill “Antimage” Leonardo
Calvin “CW” Winata
Rasy “Rasy” Arga
Muhammad Satrya “Butss” Sanubari
Teguh “Psychoo” Saputra
Adrian “Drian” Larsen
Ben “Sasa”

PELATIH

Onic menjadi tim MPL terakhir yang mengumumkan pelatih mereka. Secara mengejutkan mereka berhasil mengangkat pelatih asal Taiwan, Chen “Somber” Po-Heng.

Somber awalnya dikenal sebagai pelatih sekaligus eks player sukses Arena of Valor. Awalnya dia bintang dari Flash Wolves. Hingga menjadi pelatih dan membawa Saudara Esports tampil luar biasa di ASL season 3.

Datangnya Somber membuat Onic memiliki 4 sosok mantan penggawa SES dimulai dari Somber, dua player yakni CW dan Rasy, ditambah Mars sebagai asisten pelatihnya.

PERSIAPAN PRAMUSIM

Persiapan sudah dilakukan Onic demi memperlihatkan sesuatu yang lebih spesial di season 5. Hasil juara di Mytel International Championship jadi bukti shahih bahwa mereka siap menghadapi MPL.

Meski begitu, Mars mengatakan bahwa masih banyak yang harus disiapkan tim. Apalagi mereka diyakini belum menemukan best five untuk tim intinya.

“Kesiapan kami masih 70 persen. Belum sampai peak untuk menjadi juara. Permasalahan bukan di ingame lagi sih, lebih ke chemistry. Soalnya kami kan juga punya pemain baru pada diri Butss dan Sanz,” katanya kepada ONE Esports.

“Mereka baru bergabung. Karena itu di Mytel jadi ajang meningkatkan chemistry mereka dengan player lain.”

“Mereka semua kebagian jatah skrim. Di sana kami bisa melihat perkembangan atau penurunan performa para playernya setiap hari. Setelah itu kami lihat juga dari hasil skrim, kombinasi mana yang memberikan hasil paling maksimal. Siapa yang dirasa paling layak dari skrim, mereka yang akan bermain,” tutur eks player AOV itu.

TARGET

Berbicara tentang target, Mars dengan gamblang memastikan bahwa menjadi juara adalah tujuan utama timnya.

Namun, ada satu yang disorot oleh Mars. Dia tak ingin hal lama terulang di tim, yakni perpecahan di dalam tim.

“Saya ingin tim ini juara tanpa ada masalah. Sekalipun ada kalahnya, tapi jangan sampai rusak, berantem satu sama lain. Itu sudah jadi penghargaan buat saya. Apalagi kalau juara,” kata Mars.

PLAYER TO WATCH

Onic punya banyak pemain berkualitas, tapi satu yang paling disorot saat ini pastilah Sanz. Memberikan gelar juara Mytel di turnamen perdana sudah membuktikan betapa GG-nya pemain ini.

Pengalaman serta gelar-gelar bergengsi yang telah dia angkat bersama Victim juga menjadi modal dia untuk terus berkembang dan memiliki mental juara.

Sanz yang terkenal pendiam, ternyata cepat berbaur dengan rekan-rekan barunya.

“Tak ada masalah dengan Sanz. Walaupun pendiam tapi gampang berbaur dengan yang lain. Dia paling dekat dengan Drian karena mereka sama-sama robot yang main terus siang malam,” kata Mars.

“Kami sama sekali tak merasakan beban (dengan adanya Sanz). Bahkan lebih nyaman karena merasa bisa lebih fokus mengejar juaranya. Apalagi Sanz bisa dibilang megabintang dan tak bisa dimungkiri mekanik dia gila. Pas sampai sini juga banyak yang kaget dengan permainannya.”

“Tapi sekarang yang kurang dari Sanz ya masalah komunikasi. Tinggal mengembangkan itu, nanti dia menjadi alien baru di Mobile Legends,” pungkas pria berkacamata itu.

BACA JUGA: Tanggapan CW setelah Onic merekrut Sanz