Siapa bilang Harith sudah tak terpakai lagi? Ibnu Shabri “Altamiz” Muttaqin, membuktikan bahwa Harith masih menjadi core yang sangat GG di Mobile Legends saat ini.

Harith memang merupakan hero signature dari core Siren Esports itu. Sebelum bermain di grand final, rekor Harith dari Altamiz mencapai 100 persen dalam enam game. Tak kaget jika Harith kerap diban lawan ketika mereka menghadapi Siren.

Namun, menariknya, RRQ Sena tidak melakukan respek ban kepada hero ini. Tak ayal dari empat game yang dimainkan, Siren berhasil mengambil Harith tiga kali.

Menjadi sebuah keniscayaan ketika seorang player akan naik mental dan kepercayaan dirinya ketika diberi hero yang paling dia andalkan. Itulah yang mungkin dirasakan Altamiz.



Memang, Harithnya kalah saat pertama kali turun di game kedua grand final, tapi saat itu sebenarnya dia sudah sangat menggendong. Sampai akhirnya di game ketiga dan keempat, Harith dari Altamiz benar-benar menggila.

Ia menjadi kunci kemenangan Siren pada dua game terakhir karena tak ada satu pun musuh yang mampu menangkapnya dengan sempurna.

KDA total dari Harith milik Altamiz pun dalam tiga game mencapai 20-5-15, sebuah angka yang menggila. Tak kaget dia terpilih sebagai MVP grand final.

Performa Altamiz secara keseluruhan juga sangat baik. KDA total sepanjang musimnya adalah 134-78-193. Ditambah rataan GPM 632,51 dan DPM 2773.

BACA JUGA: Hasil MDL ID Season 2 – Juara bertahan tersingkir, RRQ Sena vs Siren di grand final