Kisah cinderella benar-benar terjadi di MDL Season 2. Siren Esports menunjukkan bahwa mereka punya kualitas dan kapasitas terbaik sampai akhirnya juara.

Siren hadir di MDL Season 2 sebagai salah satu tim kuat, tapi mereka tak pernah menjadi unggulan. Performa buruk di awal musim yang sempat mengalami tiga kekalahan beruntun kian menyudutkan mereka.

Namun, pantang menyerah adalah jawaban. Perjuangan dan kerja keras untuk bangkit mengalahkan segalanya. Siren bangkit di tengah musim, bahkan sampai grand final.

Hebatnya, Siren mengalahkan tiga tim terkuat regular season MDL untuk mengangkat piala. Pertama mereka membungkam Aura Esports 2-1. Kemudian Onic Prodigy dipermalukan dengan skor 2-0, sampai akhirnya di grand final RRQ Sena pun bertekuk lutut karena Siren menang 3-1, Minggu (11/10).



Pada game pertama, Siren langsung tancap gas. Permainan mereka tanpa cela. Tapi jika ada satu pemain yang patut disorot, dia adalah Altamiz sang core.

Ia menggunakan Ling dengan sangat sempurna. RRQ pun tak bisa memanfaatkan Roger dengan baik, karena backup tak sempurna. Berbeda dengan Siren yang memang jauh lebih kolektif untuk mendukung Altamiz. Game pertama diambil dengan mudah.

Pada game kedua, laga keras terjadi. Kali ini Siren harus mengalami kekalahan karena kerap dipick off oleh RRQ Sena. Padahal pada game tersebut, Altamiz memakai Harith andalannya.

Namun, sang core membayar itu dengan tampil menggila di game kedua dan ketiga juga menggunakan Harith. Mendapat sokongan sempurna dari hero-hero macam Hilda, Thamuz, sampai Chang’e dan Selena, Siren benar-benar menguasai dua laga terakhir dan memastikan gelar juara MDL Season 2.

BACA JUGA: Libas EVOS 2-0, RRQ Sena ke grand finals MDL ID Season 2