Setelah mengakhiri petualangan di M2 World Championship pada Januari lalu, RRQ Hoshi berpisah dengan James Chen, sang pelatih.

Co-owner Team RRQ, Calvin Thenderean, mengakui petualangan mereka tanpa kehadiran James ke depannya akan menjadi lebih berat. Namun, dia menegaskan telah menaruh kepercayaan terhadap kemampuan para penggawa yang sekarang bekerja di bawah komando pelatih baru, RRQ Acil.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, James didatangkan oleh RRQ Hoshi setelah M1 berakhir, menggeser RRQ Acil yang sekarang telah kembali ke pangkuan Raja dari Segala Raja.

“Jelas akan menjadi berat. MPL Season 7 pasti menjadi keras bagi kami,” buka Calvin kepada ONE Esports.

“Setiap pelatih punya sistem dan gaya bermain yang berbeda. Dengan mengganti sistem, berarti kami harus berinvestasi waktu dan pengorbanan lainnya.”

“Para pemain butuh waktu untuk beradaptasi dengan sistem baru, jadi MPL Season 7 akan menjadi penting untuk menilai sistem yang sekarang diterapkan sehingga bisa dijadikan landasan untuk MPL Season 8 dan semoga saja M3.”



Sementara itu, RRQ Xinnn tidak muncul dalam roster terkini RRQ Hoshi untuk MPL ID Season 7. Di sisi lain, RRQ Lemon pun ramai dibicarakan tidak akan tampil di sepanjang musim meskipun namanya telah didaftarkan.

Lebih jauh lagi, banyak pihak yang berspekulasi bahwa kedua tulang punggung RRQ Hoshi ini bakal mundur dari scene profesional atau meninggalkan Team RRQ. Terkait hal ini, Calvin menepis sekaligus meluruskan kabar tersebut.

Credit: Team RRQ

“Saya dapat mengatakan Lemon dan Xinnn tidak akan meninggalkan RRQ. Untuk Lemon, dia sudah bermain Mobile Legends sejak awal, jadi saya pikir dia butuh rehat dan dia memang mengajukan permohonan untuk itu,” terangnya.

“Lemon masuk dalam tim untuk musim ini, namun apakah dia bakal dimainkan atau tidak? Besar kemungkinan tidak karena dia ingin rehat sepenuhnya untuk kemudian fokus ke musim selanjutnya dan M3,” tambahnya.

“Untuk Xinnn, dia masih terikat di RRQ namun butuh rehat karena urusan personal. Jadi, rumor kepergian kedua bintang ini dipastikan tidak benar, apalagi Lemon. Dia adalah ikon RRQ sehingga tidak bisa pergi.”

Untuk menutup lubang dari kedua bintang tersebut, RRQ Taka diboyong dari Bigetron Alpha, sementara RRQ Psychoo digaet dari ONIC Esports dan sudah menjadi bagian tim sejak M2. RRQ Psychoo bahkan ikut tampil di M2 dengan performa menawan.

Segala perubahan roster ditambah pergantian di sektor pelatih telah membuat perjuangan RRQ Hoshi dalam mempertahankan gelar juara MPL Indonesia menjadi berat karena waktu yang tersedia di antara gelaran turnamen tidak dapat dikatakan lenggang. Sementara itu, pada waktu bersamaan mereka juga harus beradaptasi dengan banyak hal.

Meskipun dengan kondisi tersebut, Calvin menyatakan Team RRQ tidak akan pernah melepaskan mata dari trofi yang begitu diidamkan oleh semua tim di Land of Dawn. Gelar juara tetap dibidik meskipun tim berada pada masa transisi.

“RRQ Hoshi sekarang ada di periode membangun ulang dengan roster dan pelatih baru, tetapi tidak ada yang berubah untuk MPL ID Season 7, kami akan habis-habisan untuk juara,” tegas Calvin.

“Ini memang masa transisi, tetapi kami akan berusaha untuk menang. Roster terbaru RRQ Hoshi masih berisi pemain top dengan segudang pengalaman. Saya merasa mereka sanggup bersaing menuju tangga juara.”

Setelah menemui kegagalan di MPL ID Season 6, EVOS Legends menggebrak dengan menciptakan skuad impian. Pasukan Macan Putih melakukan transfer kejutan saat memboyong LJ dari Team RRQ sekaligus merekrut bintang Onic, Antimage. Sebagai penyempurna dari Wannn dan REKT, mereka mendekap lagi Luminaire.

Investasi besar-besaran yang dilakukan oleh manajemen EVOS tersebut tentu saja masuk dalam radar Team RRQ. Namun, untuk melakukan hal yang sama butuh pertimbangan lebih jauh lagi, ditambah Team RRQ memiliki tim pengembangan pemain yang andal.

“Ya, mereka memang mencuri perhatian banyak orang melalui beragam keputusan transfer,” lanjut Calvin.

“Jika dilihat dari sudut pandang tim, memang itu yang seharusnya dilakukan, mengingat performa mereka yang tidak memuaskan sejak MPL Season 5 hingga gagal menembus M2.”

“RRQ sendiri tidak menutup kemungkinan mendatangkan pemain top asalkan sesuai kriteria dan kebutuhan yang pada ujungnya dapat meningkatkan kualitas tim. Tetapi, di sisi lain RRQ juga banyak berinvestasi dalam hal pengembangan pemain dan Albert adalah salah satu hasil dari kerja keras tersebut.”

“Saya percaya, tim pemandu bakat RRQ bisa menemukan bakat mentah yang dapat dilatih untuk kemudian diandalkan di masa depan,” tandasnya.

BACA JUGA: Bukan Support, Taka bakal isi role sidelaner di RRQ Hoshi