Genflix Aerowolf masih terus mencari jati diri sejak MPL season 4. Sempat diisi eks penggawa-penggawa Louvre, mereka tak mampu berbuat banyak.

Aerowolf gagal ke playoff di season 4. Pada season 5, mulai ada player baru yang muncul untuk melengkapi para eks Louvre yang masih ada di tubuh tim.

Sempat tertatih-tatih di babak reguler, pada pertengahan musim mereka berhasil bangkit dan secara dramatis lolos ke babak playoff, namun sayang laju sang Serigala dihentikan EVOS Legends.

Pada akhirnya Aerowolf yang benar-benar fresh hadir jelang season 6. Bukan apa-apa, eks Louvre yang ada di tim hanya tinggal Watt, sosok yang memang paling konsisten dari mantan tim tersebut.



ROSTER

Susunan pemain Aerowolf di MPL season 6 terbilang fresh dan menarik. Apalagi ada dua player baru dengan pengalaman segudang yang datang yakni Rave dan MidGod (Billy).

Kedua pemain ini akan menambal role yang dirasa kurang oleh Adi Syofian “Acil” Asyauri, sang pelatih.

“Saya secara tak langsung masih dekat dengan anak-anak RRQ. Untuk masalah mendatangkan Billy dan Rave ada dua alasan. Pertama karena saya memang butuh offlane dan support. Kebetulan saya tahu mereka berdua sudah bisa ditarik,” kata Acil eksklusif kepada ONE Esports.

“Sehingga saya mulai nanya-nanya. Padahal mereka berdua juga sudah mau ditrial tim lain. Tapi karena mereka dekat dengan saya. Jadi ya jadi lah mereka bergabung. Apalagi saya tahu kemampuan dan cara bermain mereka,” tambah dia.

Sisanya adalah pemain yang datang musim lalu, tapi dianggap Acil sudah sangat berkembang pada musim ini.

“Semuanya berkembang. Semuanya sudah beda mekanik, mikro, dan makronya. Tapi jika berbicara yang berkembang sangat pesat adalah Clay, Fredo, Watt, dan Rinazmi,” ungkap eks player Dota 2 itu.

Ada juga Groot yang promosi dari tim MDL dan Rezim alias Kaesang, sang owner klub yang juga masih ada di daftar roster.

DAFTAR SKUAD LENGKAP

Deden “Clay” Hasan
Fadhil “Rave” Abdurrahman
Agung “MidGod” Tribowo
Noval “Fredo” Alfedo
Supriadi “Watt” Dwi Putra
Azmi Naufal “Rinazmi” Ahmad
Muhammad Ridwan “Groot” Alfarisi
Kaesang “Rezim” Pangarep

PELATIH

Acil akan memimpin Aerowolf kembali di MPL season 6. Setelah baru masuk tengah musim pada season lalu, sekarang Acil benar-benar bisa menyiapkan tim secara matang.

Apalagi dia memang punya cara tersendiri dalam memimpin tim. Menjadi salah satu kunci RRQ menjadi runner-up MPL season 4 dan M1, pengalaman Acil begitu berarti.

“Saya sering sharing masalah pribadi dengan mereka. Saya ketika masuk esports itu bukan tipe yang manja. Saya bekerja sangat keras ketika itu kalau mau juara dan ingin menanamkan hal itu kepada player Aerowolf,” jelas Acil.

“Mereka sudah punya pengalaman dan skill. Mereka hanya perlu dibimbing demi mencapai target. Saya sedikit keras hanya untuk sharing dan agar mereka tahu tidak semanja mereka. Karena mereka berjuang ramai-ramai,” tambah dia.

PERSIAPAN PRAMUSIM

Mentalitas dan konsistensi menjadi dua hal yang digarisbawahi Acil terkait persiapan tim jelang MPL season 6. Ia meyakini semua pemain memiliki kualitas yang sama, hanya konsistensi yang membuat perbedaan.

“Biasanya saya mengambil konsep tiga hal yang membedakan tim kami dengan yang lain. Contohnya seperti mentalitas. Ini yang saya persiapkan untuk anak-anak di season 6. Karena turnamen tak berjalan satu dua hari, tapi dua tiga bulan. Itu yang paling utama untuk MPL season 6,” ujarnya.

“Apalagi player saya banyak anak-anak mudanya. Untuk mekanik, semua pro player Mobile Legends di Indonesia hampir sama. Cuma pola pikir makro game yang beda-beda. Di situ lah pekerjaan coach menyatukan rencana makro.”

“Area peningkatan adalah chemistry para player. Biasanya pro player suka baper dan emosional. Sekarang anak-anak mulai bisa mengontrol itu. Skill juga pasti meningkat. Saya sendiri merasa sudah meningkat dalam penguasaan game dan segala macamnya. Satu lagi disiplin mereka lebih tertata.”

“Satu hal yang belum memuaskan adalah konsistensi. Karena dari kualitas para player di sini sudah sangat tinggi sebenarnya. Cuma hal yang paling sulit itu ya mereka belum konsisten. Saya sudah selalu menekankan ini. Tapi konsisten ini kadang harus dari diri sendiri. Itu yang harus diperbaiki. Overallnya sangat berkembang pesat,” papar dia.

TARGET

Acil pun tak muluk-muluk soal target. Ia mengakui manajemen Aerowolf mengharapkan tim bisa mengangkat gelar. Tapi baginya, ada yang jauh lebih penting dari itu.

“Manajemen pasti targetnya juara. Kalau saya pribadi yang penting para player enjoy the proccess. Masalah target ga terlalu nekenin, tapi cuma ingin memenangi setiap match yang ada dan enjoy the game,” jelasnya.

Dengan catatan yang membaik setelah hadirnya Acil, tidak lagi mengherankan jika Aerowolf bakal berusaha melanjutkan dan mengayunkan lebih kencang momentum yang mereka raih pada musim lalu untuk mengoleksi catatan yang lebih gemilang di musim berikutnya.

PLAYER TO WATCH

Sebelum bergabung dengan Aerowolf musim lalu, Clay dianggap sebagai salah satu player muda paling berbakat di MLBB. Sayang, meta hyper carry dan musim perdana membuat performanya terbilang biasa-biasa saja saat itu.

Clay harus mengubah role menjadi support. Dan MPL season 6 bisa menjadi pembuktian baginya. Menurut Acil dari semua player miliknya, Clay adalah yang berkembang paling pesat.

Bisa jadi dia akan menjadi kunci sukses Aerowolf di MPL season 6, karena kembali lagi tim ini kian matang sebagai satu tim dan Acil terlihat begitu kagum dengan progres itu.

BACA JUGA: Rave gabung Aerowolf, Jacklee sadar makin sulit tembus tim utama