EVOS Lynx merupakan salah satu tim Mobile Legends ladies paling kuat. Tapi belakangan performa mereka terbilang menurun.
Sempat mendominasi scene MLBB wanita sejak akhir 2020 sampai pertengahan 2021, dengan menjuarai WSL Season 1 dan 2 serta Dignity of Srikandi Season 1 dan 2, paceklik gelar dialami Macan Putih setelahnya.
Belletron Era menyalip EVOS Lynx
Ketika Lynx menurun performanya, di waktu yang bersamaan Belletron Era mendapatkan momentum. Mereka tampil menggila dan membuat winstreak pada beberapa turnamen berturut-turut.
Sampai di UniPin Ladies Series MLBB 2020 dan WSL Season 3 pun, mereka sementara belum terkalahkan. Menjadi tantangan tersendiri bagi EVOS untuk bangkit dan mengejar Belle yang sedang kuat-kuatnya.
- BabyShark menawan, Luna Nera tetap dibungkam RRQ Mika
- Emote Lemon bisa dimiliki semua pemain Mobile Legends
Kendala yang dialami Pica Dkk
Ada beberapa masalah yang dialami Lynx pasca rentetan juara. Hal ini sempat diungkap Caramel pada interview kepada ONE Esports beberapa waktu lalu.
Sebut saja demotivasi karena tidak adanya pelatih. Sampai hasrat kompetitif yang memudar. Tapi, Lynx kini sudah punya pelatih baru pada diri EGM. Caramel yang bernama asli Violetta Aurelia itu pun mengaku ada perbedaan.
“Sekarang kami lebih terstruktur dan terarah, terutama dalam masalah ingame,” tuturnya eksklusif.
Punya banyak pemain, komposisi terbaik belum ditemukan
Saat ini ada 7 pemain yang jadi penggawa EVOS Lynx. Mulai dari Caramel, Pica, Violet, Funi, Jennie, Earl, dan LW. Hanya tiga nama pertama yang selalu dimainkan oleh mereka, sementara Funi kerap rotasi dengan LW maupun Jennie, sedangkan Earl kadang muncul kadang hilang.
Caramel pun menjelaskan tim masih mencari kombinasi terbaik dari para pemain ini. “Kami masih menyesuaikan karena tiap pemain punya karakteristik main yang berbeda-beda.”
BACA JUGA: Pica: Role jungler sudah paling cocok untuk Caramel