EVOS Ferxiic merupakan salah satu pemain muda berbakat di scene Mobile Legends Indonesia. Baru menjalani debut di MPL ID Season 7, kemilau pemain Balikpapan itu langsung terlihat.

Ia menjadi harapan EVOS Legends pada musim tersebut. Sempat mengalami masalah di awal musim, kedatangan EVOS Ferxiic membuat Macan Putih trengginas sampai akhirnya mampu mengangkat trofi juara.

Saat itu, EVOS Ferxiic memang belum mendapat banyak perhatian. Orang-orang menganggapnya wonderkid. Saat itu EVOS pun melindunginya dari segala gangguan netizen.

EVOS Legends MPL ID S7 with Ferxiic
Kredit: Moonton

EVOS Ferxiic tak boleh diinterview media (sampai sekarang pun begitu), dan tidak live streaming. Namun, pasca juara season 7, Ferxiic bersama Clover, dua pemain yang sebelumnya tidak live streaming, mulai melakukan kegiatan tersebut.

Artinya kelima pemain utama EVOS Legends ditambah Wann dan LJ aktif live streaming di Nimo TV. Hal ini sepertinya cukup memberikan gangguan, terutama untuk EVOS Ferxiic.

Luminaire dan LJ memberikan pesan khusus untuk EVOS Ferxiic

Performa EVOS Ferxiic di MPL ID Season 8 sebenarnya tak bisa dicap buruk. Tapi dia tak konsisten, kadang tampil begitu menggila, tapi ada di waktu lain ia kehilangan sentuhan dan kerap membuat blunder yang dibayar mahal dengan kekalahan.

Apalagi EVOS Ferxiic diketahui memang aktif live streaming di jam-jam malam. Tak jarang dia melakukan streaming jangka panjang sampai pagi. Di usianya yang masih 17 tahun, hal ini tentu berpengaruh. Apalagi ia berhubungan langsung dengan netizen yang tak sedikit memberikan hujatan dan hal lain.

EVOS Ferxiic
EVOS LEGENDS ZEYS FERXIIC | Kredit: Muhammad Thalhah/ONE Esports

Pada video dokumenter EVOS Legends di EVOS TV, Luminaire mengakui bahwa ada yang berubah dengan Ferxiic, bahkan ada footage yang memperlihatkan perdebatannya dengan Ferxiic dalam pembahasan streaming mengubah perilaku sang pemain.



“Saya cuma pesan sebelum menyesal, kita masih punya banyak waktu untuk coba, jangan sampai menyesal ketika hasilnya keluar. Menyesal itu datang belakangan dan dia harus ingat itu. Intinya dia harus mengubah itu semua dari diri sendiri,” kata Luminaire.

Berbeda dengan LJ yang tak mau banyak berkomentar. Ia merasa setiap pemain akan mengalami fase seperti EVOS Ferxiic, terutama setelah juara.

“Terkait kondisi Ferxiic, saya tak bisa berbicara banyak karena ini privasi. Tapi memang selama saya pantau ada beberapa perubahan. Ini adalah fase yang harus dilewati semua pro player,” tutup dia.

Sejak video dokumenter itu rilis, Ferxiic sendiri belum lagi live streaming. Apakah memang dia menghentikan aktivitas tersebut demi fokus ke MPL terlebih dahulu seperti yang dikatakannya pada potongan footage yang ada? Atau karena jam streamingnya bulan ini sudah habis. Hanya dia sendiri yang bisa menjawab.

EVOS Legends hampir pasti gagal ke upper bracket

Sebagai juara bertahan, performa Macan Putih pun jauh dari ekspektasi. Mereka kini duduk di peringkat keempat dan hampir pasti tak akan lolos upper bracket di playoff nanti.

Luminaire EVOS Legends
Sumber; MPL

Lima kekalahan sudah ditelan. Mereka juga terbilang lambat dalam mengikuti META paling efektif saat ini. Setiap individu di EVOS Legends harus cepat-cepat memberi kemajuan jika mereka ingin berkembang di playoff.

Pasalnya tim-tim lain seperti RRQ Hoshi, ONIC Esports, sampai Aura Fire terlihat begitu nyaman dengan META terbaru Mobile Legends saat ini.

Tak mudah aktif pro scene dan live streaming bersamaan

Menjadi streamer memang menjanjikan. Hampir semua pemain besar Mobile Legends, bahkan 80 persen pemain di tim-tim MPL melakukan streaming sebagai pemasukan tambahan.

Bahkan, streaming menjanjikan rupiah yang lebih besar ketimbang kompetitif. Tak ayal, ketika sudah kecemplung dan memiliki jumlah viewers besar, tak sedikit yang terbuai dan akhirnya mengorbankan kompetitifnya.

Tak mudah untuk menyeimbangkan kompetitif dan streaming karena selain memakan waktu, tubuh dipastikan akan sangat lelah. Ini menjadi ujian bagi Ferxiic. Masih sangat muda, apakah dia bisa menyeimbangkan itu? Atau akhirnya memilih rehat streaming demi mengangkat Macan Putih kembali.

BACA JUGA: Cerita Gaby Wijaya, pengisi suara emote EVOS Legends ‘Jangan lupa sticker’