Earl bisa dibilang sebagai pemain Mobile Legends wanita paling berpengalaman saat ini. Ia sudah malang melintang di scene MLBB cukup lama.

Sang pemain sudah aktif di pro scene sejak lama. Ia sempat tampil di tim pria bersama BOOM Esports, sebelum akhirnya menjadi bagian EVOS Ladies sampai saat ini.

Kemampuan pemain bernama asli Winda Lunardi ini tak perlu lagi diragukan. Permainan agresif sebagai tank menjadi ciri khasnya, bahkan dia bisa dibilang sebagai Donkey versi wanita.

Earl galau antara aktif kompetitif dan fokus streaming

Sudah lama aktif kompetitif, enam bulan ke belakang kegalauan pun hadir pada dirinya. Menjadi salah satu streamer Mobile Legends wanita paling top saat ini, ia sempat tak mau aktif kompetitif.

EVOS Lynx Earl
Sumber: EVOS Lynx

Sepanjang 2021, Earl pun hanya bermain di WSL Season 2 sebelum comeback di playoff UniPin Ladies Series dan sekarang WSL Season 3.

Tanpa Earl, EVOS Lynx memang masih gamang. Performa mereka inkonsisten karena LW sebagai tanker baru dinilai belum bisa tampil maksimal.



Earl masih dibutuhkan EVOS Lynx

Sampai akhirnya ONE Esports mendapat kesempatan mewawancarai sang pemain. Ia mengaku bahwa EVOS Lynx masih membutuhkannya, walau tak menganggap juga dirinya menggendong tim.

Sejak Winda kembali, performa EVOS memang lebih konsisten. Mereka nyaris juara UniPin dan di WSL pun tak buruk-buruk amat.

“Saya akhirnya kembali bermain reguler karena memang masih dibutuhkan. Apakah karena META? Bisa jadi. META sebenarnya selalu mengikuti sih. Kebetulan sekarang lagi pas saja META-nya dengan gameplay saya,” ungkapnya eksklusif.

EVOS Lynx El Clasico Mobile Legends Ladies LW
EVOS Lynx jelang El Clasico, Sumber: Instagram Ladies Series

“Sebenarnya LW cocok-cocok saja di Lynx. Tapi dia kan role awalnya itu support/midlaner. Dia pemain berpotensi tapi butuh jam terbang sebagai tank lebih banyak lagi.”

“Kalau saya kan memang dari dulu sampai sekarang mainnya tank. Sedangkan bagi yang pindah role butuh adaptasi,” papar dia.

Secara kasat mata, sang pemain memang terlihat menggendong tim dengan makro yang sangat baik. Tapi, dia tak mau mengakui itu.

“Saya tak merasa menggendong EVOS Lynx, karena yang namanya tim harus saling ngegendong. Saya hanya unggul di pengalaman,” tuturnya.

“Sekarang main 1 orang tak bisa gendong. Kalau mau menang lima-limanya harus gendong. Saya menang di pengalaman saja, kalau mekanik pasti banyak yang lebih baik dari saya,” tutup dia.

BACA JUGA: RRQ Mika tak merasa terbebani saat hadapi EVOS Lynx