Penggemar Mobile Legends: Bang Bang dari Myanmar pastinya sedang bersemangat, karena juara MPL MM Season 6 Burmese Ghouls (BG) telah mengalahkan raksasa Indonesia RRQ Hoshi untuk menjadi tim pertama yang meraih slot grand final di M2 World Championship.

Salah satu alasan utama mengapa BG berhasil meraih kemenangan tipis 3-2 atas lawan mereka dalam laga final Upper Bracket adalah Diggie. Dalam game satu dan dua, kapten BG “Maybe” menggunakan hero support yang tidak biasa ini untuk membawa timnya unggul 2-0 di awal seri Bo5, hal itu memberi mereka keuntungan dalam seri lima pertandingan yang panjang.

Dalam game pertama, MayBe memilih Diggie untuk menjawab hero crowd control RRQ yang terdiri dari Silvanna dan Eudora. Sementara di game kedua, Diggie menjadi respon untuk Selena dan Khaleed.

Pick Diggie mengejutkan banyak orang karena hero tersebut dianggap sebagai strategi beresiko dalam permainan profesional. Beberapa tim, seperti Aura PH dan RSG di MPL, meraih kesuksesan bersama Diggie melalui strategi Diggie Feeder. Namun taktik itu tidak sesuai dengan meta sekarang, terlebih sudah banyak tim menyadari bahwa mereka dapat meng-counter strategi dengan mengabaikannya.



Diggie sudah tidak terlihat selama berbulan-bulan di pertandingan profesional, tapi tadi malam Burmese Ghouls mengambil risiko dan memasukkannya ke dalam seri upper bracket yang penting ini.

Skill Ultimate-nya, Time Journey, menghilangkan sebagian besar potensi team-fight RRQ. Pasif Diggie, Young Again, juga mengganggu rotasi RRQ saat ia berubah menjadi telur bergerak yang tidak dapat disentuh.

“Saya sangat suka bermain Diggie sebagai support karena Anda dapat menyelamatkan rekan satu tim dan crowd control pada saat yang bersamaan,” jelas MayBe dalam wawancara pasca pertandingan. “Diggie memiliki banyak potensi jika Anda mengerti [cara memainkannya].”

RRQ segera menyadari dampak dari Diggie, dan mem-ban hero itu di sisa permainan, tetapi semuanya sudah terlambat karena Burmese Ghouls berada di atas angin momentum.

Meskipun RRQ memenangkan game ketiga dan keempat, Burmese Ghouls memenangkan game kelima berkat aksi heroik MayBe. Penampilannya menggunakan Atlas membuatnya mendapatkan gelar MVP sekaligus mengokohkan tempat Burmese Ghouls di grand final.

Selanjutnya mereka akan menghadapi Bren Esports dalam pertandingan best-of-seven di grand final untuk menentukan siapa tim MLBB terbaik di dunia. Kami rasa Indonesian Slayer harus mewaspadai Diggie dari Burmese Ghouls.

BACA JUGA: Misteri kekuatan Indonesian Slayer, “BREN Esports”