Setelah tiga pekan perkasa, Alter Ego mendapat serangan brutal di pekan keempat. Dua kekalahan telak harus ditelan oleh Udil Dkk.

Setelah menang pada lima laga beruntun, tiba-tiba Alter Ego mengalami masa surut yang signifikan. Menghadapi dua lawan terkuat sejauh season berlangsung, EVOS Legends dan ONIC Esports, AE dibuat tak berkutik.

Kedua tim tersebut berhasil mengalahkan Alter Ego 2-0, bahkan kemenangan didapati relatif mudah cenderung membantai. Untuk pertama kalinya Alter Ego dibuat seperti tim papan bawah.

Hasil tersebut membuat Alter Ego untuk pertama kalinya di season ini turun dari peringkat pertama. Mereka kini ada di posisi ketiga dengan 6 poin di bawah ONIC dan EVOS.

Lalu apa sebenarnya yang terjadi dengan Alter Ego? Mengapa mereka kehilangan sentuhan dan tak memperlihatkan performa yang semestinya? ONE Esports mencoba menganalisis hal tersebut.

  • Patch baru

Sebelum pekan keempat dimulai, memang terjadi apdet besar di Mobile Legends. Mulai dari buff dan nerf hero, sampai map yang berubah terjadi. META pun berubah.

Di sini Alter Ego terlihat belum menemukan komposisi terbaik yang diinginkan. Gameplay mereka jauh dari kata apik, bahkan dari draft mereka sudah kalah head-to-head. Patch baru sebenarnya menjadi kendala bagi tim.

  • Leomurphy melempem, Alter Ego tak maksimal

Leomurphy seperti nyawa bagi Alter Ego. Permainan agresifnya sebagai tank benar-benar jadi tumpuan dalam kelancaran gameplay tim. Benar saja, Leomurphy benar-benar melempem dan tak bergerak pada dua laga menghadapi EVOS dan ONIC.



Ia dibuat tak berdaya hampir dengan semua hero yang dipakainya. Selain Jawheadnya yang selalu diban, anehnya Leomurphy tak berani memakai Chou yang notabene adalah hero signaturenya.

Terbukti, Selena sampai Tigreal yang dia pakai malah nge’feed’ dan tak memberikan dampak signifikan kepada tim. Ini membuktikan bahwa gameplay Murphy adalah nyawa bagi Alter Ego.

  • Kena mental saat lawan EVOS

Kekalahan telak 2-0 dari EVOS Legends tak sekadar hasil. Alter Ego jelas terkejut dengan strategi unik yang diperlihatkan EVOS, mulai dari Diggie feeder sampai super agresif dua supportnya.

Hal ini berdampak dengan mental mereka melawan Onic. Mereka jelas memikirkan apakah Onic memakai strategi seperti EVOS, atau dengan META lama. Terlalu memikirkan gameplay lawan, permainan mereka sendiri yang akhirnya jadi korban.

BACA JUGA: Tampil impresif, ONIC rebut singgasana Alter Ego