EVOS Esports sedang on-fire di scene Mobile Legends: Bang Bang. Setelah tim EVOS SG berhasil menjuarai MPL MY/SG season 4, EVOS Indonesia juga tampil memikat di MPL Indonesia.

Oura, Donkey, Wannn, Rekt, dan Luminaire memberikan performa super. Mereka hanya kalah tiga kali dan berhasil mengakhiri musim reguler sebagai pemuncak klasemen.

Hal tersebut membawa EVOS langsung masuk upper bracket dan menunggu pemenang antara Aura melawan Onic Esports di babak playoff.

Menariknya, dari segi statistik individual, EVOS tak terlalu mencolok. Contoh saja untuk perolehan kill dan assist terbanyak masih dipegang oleh player dari tim lain seperti Celiboy (215 kill) dan Leomurphy (306 assists) dari Alter Ego.

Meski begitu menurut Ade Setiawan Pamungkas selaku Data Analyst Mobile Legends di EVOS, statistik individual bukan yang utama.



Dilansir dari rilis yang diterima ONE Esports, EVOS memang lebih menunjukkan efektivitas Gold per Minute. EVOS adalah tim kedua dengan GPM terbaik setelah RRQ dengan 641 GPM.

Hal ini menunjukkan bahwa EVOS lebih senang melakukan objektif game dan memenangi laga dengan cepat. Caranya? Habisi turtle dan turret adalah yang utama.

Ade bahkan mengakui bahwa bakal ada kejutan lain yang diperlihatkan EVOS pada playoff. “Tunggu saja jawabannya di babak playoff. Ada kejutan dari EVOS Esports.”

“Namanya sebuah tim pasti ada titik lemahnya, termasuk EVOS yang kini sudah berbenah diri dengan Bjorn Ong (pelatih) yang telah mengarahkan pemain. Peran pentingnya ya dari pemain itu sendiri, harus komitmen untuk menang dan punya chemistry yang kuat. Saya rasa itu yang membuat tim EVOS Mobile Legends seakan tidak punya titik lemah dan masih bisa berkembang pesat,” tutur Ade.

BACA JUGA: Donkey kepada fans EVOS: Jangan dukung kami hanya saat di atas