Usai perhelatan The Internasional 2014, musim baru pun bergulir. Banyak kejutan terjadi di musim 2015/16, yang paling menarik perhatian adalah dibentuknya tim penuh bintang, Team Secret, dan perekrutan midlaner muda berusia 16 tahun oleh EG.

Seperti musim-musim sebelumnya, puncak tahun kompetitif akan ditutup oleh turnamen The Internasional. Dan pada tahun itu, Valve lagi-lagi memecahkan rekor hadiah turnamen esports terbesar dengan total hadiah mencapai US$18,3 juta.

Serupa dengan berjalannya musim, The Internasional 2015 juga menyuguhkan banyak kejutan, berikut kami rangkum tiga momen terbaik di turnamen tersebut.



MP – Aegis Steals

The International 2015 memang penuh kejutan, tim kuda hitam yang ikut serta kala itu kerap kali memberikan pertunjukan spektakuler, salah satunya adalah tim MVP HOT6ix.

Tim yang digawangi Forev itu mendapatkan tiket The Internasional melalui jalur kualifikasi SEA. Meski terpuruk di dasar klasemen grup B, MVP HOT6ix selalu mempertontonkan pertandingan menarik, seperti saat berhadapan dengan tim kuat dari Cina, Vici Gaming.

Vici Gaming yang mampu mengambil kendali map, memutuskan untuk mengamankan Roshan. Namun tak disangka-sangka, midlaner MVP HOT6ix, MP, yang menggunakan Storm Spirit datang di detik-detik akhir dan mencuri Aegis. Kecerdikan MP itu berujung team-wipe untuk sang lawan.


LGD vs EG, Ultra kill vs Ultra kill

Tidak ada yang lebih disukai selain pertandingan sengit di turnamen besar, itulah yang terjadi pada pertandingan lower bracket final The Internasional 2015 antara LGD dan EG.

Kedua tim sama-sama memiliki tekad kuat untuk menjadi juara, dan hal itu sudah mereka tunjukkan sejak game pertama bergulir. Pusat perhatian tertuju kepada dua bintang dari masing-masing tim, yaitu midlaner EG, SumaiL, yang masih berusia 16 tahun dan carry terbaik Cina kala itu, Sylar. Puncak ketegangan terjadi saat dua bintang itu sama-sama mendapatkan Ultra Kill.


US$6 juta Echo Slam

Tim kuda hitam asal Cina, CDEC, mengejutkan semua orang ketika mereka menembus grand final The Internasional 2015 melalui upper bracket. Menghadapi EG yang sebelumnya mereka kalahkan, CDEC diunggulkan pada partai puncak itu.

Namun EG punya pendapat lain, memimpin dengan skor 2-1, mereka merasa percaya diri menghadapi game keempat dan yakin bisa memenangkan gelar The Internasional pertamanya.

EG memegang kendali pertandingan keempat dan memimpin raihan networth, sayangnya SumaiL yang kala itu menjadi bintang EG tertangkap dan berhasil ditumbangkan. CDEC memanfaatkan kesempatan untuk mengambil Roshan agar bisa membalikkan keadaan.

Malapetaka dimulai saat ppd dan Universe menghancurkan harapan mereka. Ppd yang menggunakan Ancient Apparition memberikan vision ke arah Roshan pit dengan Ice Vortex lalu disusul skill ultimate Ice Blast, kemudian Universe melancarkan sajian penutup dengan skill ultimate Echo Slam.

Kombo itu meruntuhkan harapan terkakhir yang dimiliki CDEC, dan mengantarkan EG mengangkat trofi TI pertama mereka.

BACA JUGA: Beyond the Summit hadirkan turnamen Dota 2 BEYOND EPIC untuk region Eropa-CIS dan Cina