Setiap tahun di bulan Agustus, 16 top tim Dota 2 dari seluruh dunia berkumpul untuk bersaing membuktikan diri menjadi yang terbaik dari yang terbaik di turnamen The Internasional.

Tak terkecuali tahun 2013, Valve kembali menghelat event tahunan terbesar Dota 2 itu. Namun kali ini ada yang berbeda, untuk pertama kalinya The Internasional menggunakan sistem Compendium, sebuah item yang memberikan akses kepada pemain untuk membuka quest khusus dengan berbagai hadiah menarik.

Uniknya, 25 persen hasil penjualan Compendium akan dialokasikan ke dalam total hadiah The Internasional, dan hasilnya mengejutkan, total hadiah yang terkumpul mencapai US$2,8 juta.

Selain itu, The Internasional 2013 dianggap sebagai salah satu turnamen Dota 2 terbaik sepanjang masa. Terdapat segudang momen bersejarah terjadi di turnamen tersebut. Kali ini kami akan sajikan tiga momen terbaik di The Internasional 2013.



Fountain Hook

Pada pertandingan upper bracket playoff The Internasional 2013, Na’Vi bertemu salah satu wakil kuat asal Cina, TONGFU. 15 menit pertandingan berjalan, Na’Vi mulai tertinggal dan tertekan.

Menghadapi tekanan berat, Na’Vi tidak kehabisan akal. Kapten Na’Vi, “Puppey”, dan midlaner “Dendi” menggunakan kombo bersejarah yang tidak akan pernah terulang, kombo itu dikenal dengan “Foundtain Hook”.

Terhitung tujuh kali kombo itu dilancarkan, ketujuh korbannya hanya bisa pasrah ditarik dan ditumbangkan di foundtain lawan. Alhasil Na’Vi mampu keluar dari tekanan dan berbalik unggul hingga memenangkan pertandingan.


XBOCT Trolling

Partai puncak The Internasional 2013 mempertemukan Na’Vi dan Alliance, yang kemudian dikenal sebagai el-clasico Dota 2.

Di match kelima, terjadi momen ikonik di mana carry Na’Vi, XBOCT, berhasil mengecoh empat hero lawan yang mencoba menjatuhkannya, tidak hanya sekali, ia bahkan melakukannya sebanyak dua kali.


S4 million dollars Dreamcoil

Di pertandingan penentuan yang mempertaruhkan titel tim Dota 2 terkuat, terjadi pertarungan sengit antara Na’Vi dan Alliance. Kedua tim tampak sama kuat dan silih berganti menekan.

Hingga puncaknya pada menit 43, Alliance mencoba melakukan push dari dua arah mengandalkan dua hitternya, Loda dan AdmiralBullDog, strategi yang kemudian dikenal dengan “Rat Gaming”.

Merespon hal tersebut, midlaner Na’Vi, Dendi, dan sang kapten, Puppey, melakukan teleportasi ke base untuk menghalau lawan. Namun s4 menggagalkan upaya tersebut dengan mengunci kedua lawannya menggunakan skill Dream Coil. Berkat kegemilangan s4, Alliance berhasil meruntuhkan throne lawan dan menobatkan dirinya sebagai tim Dota 2 terkuat di tahun 2013.

BACA JUGA: Tiga momen terbaik Dota 2 – The Internasional 2012