TI10 bakal batal digelar di Swedia?

Pengembang Dota 2, Valve, mengumumkan pada Selasa (22/6/2021) bahwa turnamen tertinggi game MOBA PC populer tersebut tahun ini, The International 10 (TI10), akan dipindahkan dari Swedia ke negara lain di Eropa.

Hal ini terpaksa dilakukan oleh Valve setelah pihak Pemerintah Swedia menolak untuk memberikan pengakuan resmi kepada turnamen tersebut.

Awalnya, TI10 akan digelar di Avicii Arena, Stockholm, Swedia, pada 5 hingga 15 Agustus 2021. Turnamen ini akan menampilkan 18 tim terbaik dunia untuk memperebutkan trofi Aegis of Champions dan prizepool lebih dari US$40 juta.

The International 10, TI10, Dota 2, Valve — Kredit: Valve

Dalam sebuah posting-an di blog resmi Dota 2, Valve mengatakan bahwa Pemerintah Swedia menolak untuk mengakui TI10 sebagai “event olahraga elit” yang berarti bahwa pemain, talent, dan staf tim yang berusaha mendapatkan visa memasuki negara di Skandinavia itu untuk TI10 akan ditolak.

Selain itu, perbatasan ini juga diterpkan kepada mereka yang akan memasuki negaranya untuk TI10 dari negara-negara Eropa atau luar lainnya yang biasanya tidak memerlukan visa untuk memasuki Swedia.

Valve menjelaskan bahwa Stockholm Live, operator Avicii Arena, dan Visit Stockholm (badan pariwisata Stockholm), telah meyakinkan mereka dalam setahun terakhir bahwa TI10 “memenuhi syarat yang sama untuk acara olahraga elit lainnya yang dapat diterima di sana”.

Namun, Valve mengungkapkan bahwa, terlepas dari jaminan sebelumnya dari Stockholm Live dan Visit Stockholm, Federasi Olahraga Swedia memilih untuk tidak menerima esports ke dalam federasi olahraga Swedia. Valve sempat menghubungi Menteri Dalam Negeri Swedia serta pemerintah Swedia, tetapi tidak berhasil.

“Dalam pertemuan berikutnya (dan segera) bersama Federasi Esports Swedia (SESF) dan Visit Stockholm, kami menemukan satu-satunya pilihan kami yang tersisa adalah meminta Menteri Dalam Negeri Swedia untuk mengklasifikasi ulang Kejuaraan Internasional – Dota 2 sebagai acara olahraga elit,” kata pihak Valve.

“Permintaan kami langsung ditolak. Kami mengajukan banding langsung ke pemerintah Swedia pada 9 Juni, tetapi mereka tidak dapat memberikan bantuan. Pada 14 Juni kami menindaklanjuti untuk meminta mereka mempertimbangkannya kembali, dan sejauh ini mereka tidak dapat memberikan resolusi.”

Mengingat penolakan nyata dari pemerintah Swedia untuk mengakomodasi penyelenggaraan TI10 ini, Valve menyatakan bahwa mereka telah “mulai mencari kemungkinan alternatif di tempat lain di Eropa untuk menjadi tuan rumah event tahun ini” jika turnamen tidak akan diadakan di Swedia.

“Kami merasa yakin akan mendapatkan solusi yang memungkinkan kami untuk menggelar TI10 di Eropa tahun ini, dan bahwa kami akan dapat mengumumkan rencana terbaru dalam waktu dekat,” kata pihak Valve lebih lanjut.

“Kami tetap berkomitmen untuk menjadikan tuan rumah The International tahun ini dengan cara yang aman bagi semua orang yang terlibat, dan merayakannya dengan baik bersama para pemain dan fan Dota 2. Kami akan mengomunikasikan apa yang kami dapatkan sesegera mungkin.”

Drama panjang penyelenggaraan TI10

Awalnya TI10 diumumkan akan digelar di Stockholm pada Agustus 2020. Namun, pandemi virus corona telah memaksa pembatalan gelaran Dota Pro Circuit (DPC) 2019-2020 dan juga TI10.

Setelah itu, Valve mengumumkan pada Mei 2021 bahwa TI10 akan kembali digelar di Swedia pada Agustus tahun ini.

Iterasi pertama dari TI digelar pada 2011 di pameran dagang GamesCom di Cologne, Jerman. Selain Jerman, negara-negara lain yang sebelumnya telah menjadi tuan rumah turnamen terbesar Dota 2 di Eropa adalah Inggris Raya, Prancis, Polandia, Kroasia, Rumania, Ukraina, dan Rusia.

Sebagian besar penyelenggaraan TI digelar di Amerika Utara. Dari 2012 hingga 2017, turnamen ini diadakan di Amerika Serikat, dekat kantor pusat Valve di Seattle sebelum dipindahkan ke Vancouver, Kanada pada 2018.

Sementara pada penyelenggaraan terakhir TI ini digelar di pada 2019 (TI9) di Shanghai, Cina. Hal ini menjadi kali pertama TI diadakan di luar negara-negara Barat.