Jika kalian sangat menyukai Dota 2, maka Agustus akan menjadi bulan favorit kalian karena di bulan itulah The International (TI) digelar. Seandainya pandemi virus corona tidak terjadi, maka TI10 tidak perlu ditunda ke tahun depan, dan kita bakal bisa menonton event akbar tersebut hari ini.

Karena kami sangat merindukan TI, kami pikir akan menyenangkan untuk membayangkan seperti apa jadinya jika TI10 tidak ditunda. Tim mana saja yang berpartisipasi? Siapa yang akan mengangkat Aegis of Champions?

Nah, inilah tim yang menurut kami akan berhasil menuju TI10, dengan format yang sama seperti TI9 di mana 12 tim diundang dan satu tim dari masing-masing kualifikasi region.

Tim yang diundang:


Team Secret


Kredit: Wykrhm Reddy

Sebelum pandemi virus corona membelenggu kancah kompetitif Dota, Team Secret duduk di posisi ketiga di Dota Pro Circuit (DPC) setelah mereka memenangkan DreamLeague Season 13: The Leipzig Major dan menjadi favorit untuk menjadi juara ESL One Los Angeles Major. Pencapaian itu lebih dari cukup untuk membuat Secret mendapatkan undangan ke TI10.

Setelah format turnamen bergeser ke kompetisi online, Secret menjelma menjadi tim paling dominan sepanjang masa dengan memenangkan enam turnamen beruntun dan menyapu bersih keenam pertandingan grand final dengan skor telak 3-0.

Jika TI10 benar-benar terjadi hari ini, maka Secret jelas bakal menjadi favorit untuk memenangkan semuanya, sehingga Clement “Puppey” Ivanov dan Lasse “MATUMBAMAN” Urpalainen akan menjadi pemain keenam dan ketujuh dalam sejarah yang bisa dua kali mengangkat Aegis of Champions.


OG


Kredit: OG

Pandemi virus corona merusak apa yang seharusnya menjadi debut akbar roster OG yang bertabur bintang dengan Sumail “SumaiL” Hassan, Yeik “Midone” Nai Zheng, Martin “Saksa” Sazdov, Johan “N0tail” Sundstein, dan Topias “Topson” Urpalainen.

Karena ini adalah skenario impian kami, kami akan mengabaikan fakta bahwa SumaiL telah meninggalkan tim dan digantikan oleh Sébastien “Ceb” Debs. Sebagai gantinya, kami akan menempatkan Ceb di kursi pelatih. Jika roster ini masih bertahan hingga TI10, sulit membayangkan ada tim lain yang lebih layak untuk menantang Secret di grand final.


Vici Gaming


Vici Gaming (VG) tampaknya masih menjadi tim China teratas di DPC, karena mereka telah menjadi runner-up MDL Chengdu Major dan finis ketiga di Leipzig Major. Jika TI10 tidak dihambat oleh virus corona, VG mungkin bisa mendapatkan posisi tiga besar sekali lagi. Tim ini bakal mencoba untuk mendapat hasil lebih baik ketimbang finis kelima-enam yang relatif mengecewakan seperti tahun lalu.


Evil Geniuses


Kredit: Evil Geniuses

Evil Geniuses (EG) menegaskan jika mereka masih layak disebut sebagai salah satu tim terbaik dunia setelah menambahkan Abed Azel “Abed” Yusop dan Roman “RAMZES666” Kushnarev di roster. Selain itu, mereka juga finis keempat di Chengdu Major dan kedua di Leipzig Major.

Dengan undangan langsung ke Ti10, kami rasa EG dan Artour “Arteezy” Babaev berkesempatan mematahkan kutukan juara ketiga mereka.


Invictus Gaming


Kredit: Beyond the Summit

Invictus Gaming (IG) melejit ke papan atas kancah Dota 2 Cina pada awal musim, mendominasi Dota Summit 11 Minor kemudian finis ketiga di Chengdu Major. Meski mereka tampil mengecewakan di Leipzig Major dengan finis di Top 8, kami rasa mereka masih merupakan salah satu tim Cina yang layak mendapatkan undangan ke TI10.


TNC Predator


TNC Predator meroket menjadi tim teratas di Asia Tenggara (SEA) dengan mengalahkan VG saat memenangkan Chengdu Major, menjadi tim pertama dari wilayah SEA yang memenangkan gelar Major. Meski setelah itu mereka diterpa masalah inkonsistensi, mungkin cahaya terang dari panggung utama TI10 adalah apa yang mereka butuhkan untuk kembali ke performa terbaiknya.


Team Nigma


Kredit: WePlay!

Juara TI7 dan runner-up TI9 memiliki awal yang buruk di DPC musim ini dan terus berlanjut ke kompetisi online. Namun, sejak saat itu mereka terus menunjukkan peningkatan performa dengan finis kedua di BEYOND EPIC: EU/CIS dan menjuarai OGA Dota PIT Season 2: EU/CIS.

Kalian tidak boleh meremehkan Kuro Salehi “Kuroky” Takhasomi dan pasukannya, mereka pastinya bertekad mendapatkan gelar TI keduanya dan membalas kekalahan mereka dari OG di TI9.


Team Liquid


Kredit: Team Liquid

Setelah Kuroky dkk pergi meninggalkan Liquid untuk membentuk Nigma, Team Liquid mengambil skuad Alliance, yang berpotensi untuk menjadi salah satu dari lima tim terbaik di Eropa. Meskipun mereka tidak memiliki prestise seperti roster Liquid yang dipimpin Kuroky, tim Liquid yang baru akan berusaha membuktikan diri mereka sebagai penerus yang layak.


Alliance


Skuad Alliance telah berkembang hingga layak disebut sebagai tim terbaik keempat di Eropa dengan lineup baru yang dipimpin oleh rising star, Nikolay “Nikobaby” Nikolov, dan veteran, Gustav “s4” Magnusson, yang memenangkan Aegis of Champions di TI3. Kami menilai jika mereka bakal menjadi salah satu kuda hitam paling berbahaya di TI10.


Fnatic


Fnatic sempat mendominasi kancah Dota 2 Asia Tenggara dengan Nuengnara “23savage” Teeramahanon sebagai pemain carry mereka. Namun, mereka telah menggantinya dengan Marc Polo “Raven” Fausto untuk membuat roster superstar dari SEA.

Tim Fnatic saat ini mungkin bisa dibilang sebagai tim terkuat di wilayah tersebut yang bisa berperan aktif dalam perebutan Aegis of Champions.


Quincy Crew


Dota2_QuincyCrew
Kredit: Beyond The Summit

Quincy Crew menjalani awal yang buruk di musim ini, tetapi sejak turnamen bergeser ke kompetisi online, mereka muncul sebagai tim terbaik di Amerika Utara karena EG tidak dapat bersaing dengan roster lengkapnya.

Kami rasa grup ini juga memiliki apa yang diperlukan untuk menembus upper bracket TI10 secara mengejutkan.


Beastcoast


Kredit: Beastcoast

Para pemain Beastcoast menarik perhatian jagat Dota 2 ketika mereka menjadi tim Amerika Selatan pertama yang finis Top 8 di TI.

Meski kinerja mereka musim ini naik-turun, kami yakin mereka bisa membuat kejutan lain di TI10 jika turnamen itu tidak gagal digelar.



Tim yang lolos kualifikasi:

Amerika Utara: CR4ZY

Di bawah kepeimpinan juara TI5, Kurtis “Aui_2000” Ling, CR4ZY muncul sebagai salah satu dari tiga tim terbaik di Amerika Utara. Bersama EG dan Quincy Crew yang sudah diundang secara langsung, kami pikir mereka akan dengan mudah menjuarai kualifikasi Amerika Utara.

Amerika Selatan: Thunder Predator

Saat Beastcoast berjuang mengatasi masalah inkonsistensi, Thunder Predator muncul sebagai penantang utama dalam perebutan status tim terkuat di Amerika Selatan. Dapatkah mereka meniru prestasi rivalnya di tahun lalu untuk membuat kejutan di TI10?

Eropa: Ninjas in Pyjamas

Eropa tetap menjadi wilayah paling kompetitif di scene Dota, sehingga dapat dipastikan kualifikasi TI di wilayah tersebut akan menjadi pertempuran dahsyat. Dari semua tim yang layak untuk mendapatkan tempat di TI, kami merasa skuat yang terdiri dari campuran pemain muda berpotensi dan veteran ini paling layak..

Cina: PSG.LGD

Performa PSG.LGD musim ini jauh dari kata memuaskan, bahkan mereka dikabarkan akan kehilangan dua pemain terbaik mereka, Lu “Somnus” Yao dan Xu “fy” Linsen. Mengesampingkan semua itu, rasanya tidak ada yang lebih pantas mendapatkan tiket TI10 selain mereka.

Asia Tenggara: Geek Fam

Geek Fam akhir-akhir ini membuktikan jika mereka mampu menyaingi Fnatic untuk menjadi tim terbaik di Asia Tenggara, sampai akhirnya mereka kehilangan pemain terbaiknya, Raven, yang berpindah ke tim rival. Meski demikian, skuat ini masih layak disebut sebagai lawan yang tangguh begitu mereka menemukan pengganti yang cocok.


Lalu, siapa yang akan menang?

Kami akan memberi kalian detail tentang apa yang kami prediksi akan terjadi di grand final. Tentunya tidak ada yang lebih menarik dari pertandingan OG vs Team Secret di partai puncak. Berikut prediksi kami:

Game 1 – Michal “Nisha” Jankowski dan Ludwig “zai” Wåhlberg mendominasi tahap laning untuk Secret dan membantu tim meraih kemenangan mudah di pembuka grand final.

Game 2 – Ini akan dijuluki sebagai “Game balas dendam MidOne” karena mantan midlaner Secret ini menampilkan performa terbaiknya untuk menyeimbangkan kedudukan 1-1.

Game 3 – Matumbaman dan SumaiL saling berhadapan dalam pertarungan carry terbesar di tahun ini. Tapi pada akhirnya Yazied “YapzOr” Jaradat bersama hero signature-nya, Rubick, memenangkan pertarungan untuk Secret dengan mencuri Black Hole dan memberi Secret keunggulan 2-1.

Game 4 – OG yang putus asa bermain super agresif dan memaksa Secret untuk melakukan team-fihgt habis-habisan di game yang sangat penting ini, Saksa bermain layaknya dewa dengan Windranger-nya, ia terus mengikat pemain Secret dengan Shackleshots hingga membuat pertandingan harus diselesaikan di game kelima.

Game 5 – Dengan gelar juara sebagai taruhannya, OG melakukan all-in pada carry Wisp seperti Game 4 dari final TI9. Sayangnya, hal itu menjadi bumerang yang mengerikan dan memberi Secret kemenangan mudah.

Dengan demikian, Secret menang 3-2. Nisha, zai, dan YapzOr mendapatkan Aegis of Champions pertama mereka, sementara Puppey dan Matumbaman akhirnya mengangkat trofi TI keduanya.

Tapi kemudian, seminggu setelah TI10 selesai, OG tiba-tiba mengumumkan bahwa SumaiL, MidOne, dan Saksa keluar dari tim.

Untuk menggantikan mereka, Ceb meninggalkan peran kepelatihannya dan kembali ke roster aktif, Anathan “ana” Pham kembali dari masa istirahatnya, dan Jesse “JerAx” Vainikka keluar dari masa pensiun. Lineup legendaris OG yang memenangkan TI back-to-back telah kembali untuk menjalani satu perjalanan terakhir mereka untuk menjadi yang pertama menjuarai TI sebanyak tiga kali.

Tentu saja, itu hanya skenario impian kami. Dengan gelaran TI yang masih sangat jauh, bukankah saat ini kita hanya bisa bermimpi?

BACA JUGA: Creative Director Team Liquid: Dota2 terlalu sulit untuk dipahami pemain LoL