Tim super China, Elephant, menyita perhatian para pegiat Dota 2 saat memasuki season pertama Dota Pro Circuit (DPC). Dari penggemar hingga analis dan pakar, semua setuju jika tim ini memiliki pemain terbaik di kawasannya sehingga layak menjadi kandidat utama untuk mendapatkan slot Major.

Namun, seri pembukaan mereka berakhir buruk dan peluang mereka untuk mengklaim posisi teratas di liga sekarang sangat rendah. Kekalahan awal dan mengubah tujuan Elephant dari mengincar tempat pertama menjadi sekarang setidaknya finis empat besar. Dengan target tersebut, kemenangan kemarin melawan LBZS sangat penting bagi Elephant.

Dan seperti biasanya, mereka memulai game pertama dengan laning stage yang nyaris sempurna. LBZS menjalankan duo Puck-Earth Spirit yang dimaksudkan untuk mendominasi team-fight dengan Silence dan crowd control area mereka, tetapi Elephant mampu membendung strategi itu dengan kombo Morphling-Earthshaker.



Untuk game kedua, Elephant mengambil Io di pick terakhir untuk Zhang “Eurus” Chengjun, sedangkan Lu “Somnus” Yao menghancurkan mid lane dengan Razor. Meskipun mendapatkan First Blood, LBZS tidak mampu memenangkan fase early game, di mana mereka biasanya bersinar.

Midlane LBZS benar-benar hancur karena Razor menekan dengan tempo tinggi dan membuat keunggulan networth sebesar 10K gold hanya dalam waktu 15 menit saja. Pada akhirnya Elephant menggulingkan LBZ dan meraih kemenangan pertama mereka di Dota Pro Circuit.

Meski kesuksesan hari ini bisa menjadi langkah kecil menuju ke papan atas, Elephant kini masih duduk di posisi keenam klasemen dengan skor keseluruhan 3-4. Sementara kekalahan 0-2 untuk LBZ mendorong mereka ke posisi terakhir di DPC China League.

BACA JUGA: Patch Dota 2 7.28b berikan buff pada Swift Blink dan Outworld Destroyer