Dota Pro Circuit (DPC) League Asia Tenggara hanya memainkan satu seri kemarin, yaitu Fnatic vs Neon Esports. Tetapi itu adalah seri yang menentukan tim mana yang bakal naik ke posisi pertama.

Neon Esports sebelumnya tidak terkalahkan di SEA DPC League, mereka telah menunjukkan penampilan yang luar biasa melawan beberapa tim terbaik di wilayah tersebut. Namun, catatan sempurna itu berubah ketika mereka ditantang Fnatic, tim yang hanya menelan satu kekalahan.

Saat tahap drafting, sangat jelas terlihat Neon akan mengalami pertarungan yang sangat sulit di game pertama, karena tidak ada yang bisa meng-counter midlaner Fnatic, Kam Boon “Moon” Seng, bersama Storm Spirit-nya.

Meskipun Neon mampu menunjukkan sedikit perlawanan selama periode midgame, tapi tetap saja itu bukanlah game yang bisa mereka menangkan, karena draft Fnatic benar-benar mengalahkan mereka di segala bidang.



Game kedua jauh lebih baik untuk Neon, mereka berhasil mendapatkan pijakan dan memberikan perlawanan berarti. Butuh lebih dari setengah jam bagi Neon untuk menemukan momen mereka, tetapi begitu mereka menemukannya, Fnatic langsung porak-poranda sehingga pertandingan berlanjut ke game tiga.

Di game penentuan, Fnatic terus-menerus unggul dengan beberapa pertarungan tim yang brilian dan kontrol peta yang hebat. Selepas 30 menit pertandingan, Neon terkurung di markas mereka dan hanya bisa bertahan. Sementara Fnatic perlahan mengepung dari segala sisi. Butuh waktu hampir satu jam untuk menyelesaikan semuanya, pada akhirnya Fnatic keluar sebagai pemenang.

Bagi Neon, ini menjadi kekalahan pertama mereka di SEA DPC League dan menempatkan mereka di posisi kedua. Di sisi lain, Fnatic mengambil posisi teratas untuk sementara waktu. Kedua tim sekarang hanya memiliki satu seri tersisa untuk dimainkan yang akan berlangsung pada 24 dan 25 Januari. Fnatic menghadapi TNC Predator dan Neon melawan T1.

BACA JUGA: Dukung ONE Esports Dota 2 Singapore Major dengan frame Facebook spesial