Tak lama setelah membantu Fnatic finish posisi kedua di ONE Esports Dota 2 SEA League, Nuengnara “23savage” Teerahamanon tiba-tiba ditendang oleh timnya dan digantikan oleh Marc Polo “Raven” Fausto.

Sembilan bulan pertama kiprah 23savage bersama Fnatic terbilang memuaskan, ia telah membawa tim itu memenangkan lima turnamen online secara berturut-turut. Dalam rentang waktu itu juga, 23savage berevolusi dari pubstar menjadi salah satu pemain yang paling menjanjikan di SEA (Asia Tenggara).

Terlepas dari semua itu, kini 23savage harus menerima kenyataan dan tidak memiliki tim. Lalu apa langkah selanjutnya dari pemain carry yang masih baru tersebut?

Ketika pertama kali muncul berita kepergian Raven dari Geek Fam untuk bergabung dengan Fnatic, banyak yang berharap Geek Fam bisa mendapatkan 23savage, namun sejauh ini hal itu tidak terjadi.

Meski begitu, jika 23savage benar-benar datang ke Geek Fam, penyesuaiannya tidak akan terlalu sulit, mengingat Geek Fam gemar menggunakan strategi one-man-army mengandalkan Raven dan Fnatic juga sering memakai strategi serupa.

Tetapi Geek memiliki opsi lain dengan menggeser Karl “Karl” Jayme atau Carlo “Kuku” Palad ke posisi carry dan mendatangkan mantan pemain Adroit, Jun “Bok” Kanehara.

Selain dari penampilan Raven yang fenomenal, keberhasilan Geek Fam baru-baru ini juga tidak terlepas dari chemistry luar biasa mereka. Oleh karena itu, Geek Fam sangat berpotensi untuk mendatangkan pemain Filipina atau Indonesia yang lebih akrab dengan punggawa Geek Fam.



Jika Geek Fam tidak menjadi pilihan 23savage, maka ada dua tim besar SEA yang berpotensi membawa 23savage, yaitu Reality Rift dan T1.

Setelah menjadi juru kunci di ONE Esports Dota 2 SEA League, Reality Rift melepaskan carry mereka, Andrew “Drew” Halim. Mengingat baru-baru ini Adroit mengumumkan bahwa mereka akan berkompetisi di OMEGA League dengan Lai “Ahjit” Jay Son sebagai pemain pengganti, 23savage masih memiliki peluang untuk bergabung.

Komposisi Adroit juga relatif cocok karena Hiew “AlaCrity” Teck Yoong dan Ravdan “Hustla” Narmandakh adalah pemain dinamis yang dapat menciptakan ruang untuk carry seperti 23savage.

Sementara itu, T1 yang baru saja melepaskan kapten sekaligus offlaner, Lee “Forev” Sang-don, berpeluang mendatangkan 23savage. Meski posisi mereka berbeda, sedikit penyesuaian susunan roster mungkin bisa memaksimalkan potensi tim saat 23savage datang.

T1 bisa saja memindahkan midlaner, Muhammad “inYourdreaM” Rizky, ke posisi offlane untuk memungkinkan susunan core fleksibel seperti yang digunakan Nigma di mana Amer “Miracle-” Al-Barkawi dan Aliwi “w33” Omar terkadang bertukar posisi sesuai kebutuhan draft. Hal itu juga bisa diterapkan oleh 23savage dan Galvin “Meracle” Kang Jian Wen. Tapi perlu diingat, kemungkinan itu terjadi tidak terlalu besar, terlebih inYourdreaM harus berkorban menjadi offlaner.

Selain tim SEA, 23savage bisa mempertimbangkan scene Dota 2 China dan mencari kesempatan bersinar di sana. Sebelumnya sudah pernah ada pemain SEA yang menjadi bintang di Cina seperti Chai “Mushi” Yee Fung, Daryl “iceiceice” Koh Pei Xiang, dan Yap “xNova” Jian Wei.

Meski 23savage merupakan salah satu pemain yang paling menjanjikan dari SEA, setelah menjadi pemain kedua yang meraih 11.000 MMR, masih ada banyak ruang untuk dikembangkan dalam permainan 23savage. Dia bisa memanfaatkan waktunya untuk menjadi lebih baik dan menunggu kesempatan begitu Dota Pro Circuit kembali dimulai. Dengan begitu, ia dapat membuktikan kepada Fnatic bahwa mereka melakukan kesalahan besar saat melepasnya.

BACA JUGA: Dua veteran Dota 2 bentuk tim menjanjikan