Hanya dalam waktu sekitar satu pekan setelah mengalami kekalahan dari Geek Fam di grand finals ONE Esports Dota 2 SEA League, kini Fnatic hadir dengan kabar mengejutkan bahwa mereka telah resmi merekrut Marc Polo “Raven” Fausto dari pesaing mereka itu.

Raven, yang telah mengukuhkan diri sebagai carry terbaik di Asia Tenggara ketika berhasil mengantarkan Geek Fam menghentikan dominasi Fnatic di region SEA (Asia Tenggara), hadir untuk menggantikan bintang yang sedang naik daun di tim mereka, Nuengnara “23savage” Teerahamanon.

Perekrutan Raven ini dilakukan oleh Fnatic untuk menjadikan mereka memiliki sebuah tim super dari Asia Tenggara yang sesungguhnya, baik untuk mendominasi region tersebut mau pun dunia.

Kepastian transfer ini membuat Raven akan bergabung dengan tim bertabur bintang di roster Fnatic seperti Kam “Moon” Boon Seng, Darly “iceiceice” Koh Pei Xiang, Djardel “DJ” Mampusti, dan Anucha “Jabz” Jirawong.

Raven dipercaya menjadi batu sandungan terbesar bagi Fnatic untuk bisa melanjutkan dominasi mereka di turnamen-turnamen online SEA. Setelah menjuarai lima turnamen secara berturut-turut, rekor tersebut gagal diperpanjang oleh Fnatic setelah Geek Fam merebut dua gelar terakhir di ajang BTS Pro Series: SEA Season 2 dan ONE Esports Dota 2 SEA League.

“Dalam upaya kami membangun tim super dari Asia Tenggara dan terus mendominasi wilayah ini, saya menyambut untuk kedua kalinya seorang carry yang paling menjanjikan di SEA untuk menjadi bagian dari roster kami. Raven akan membawa dimensi baru ke dalam tim dan menambahkan daya ledak dari tim,” kata manajer tim Dota 2 Fnatic, Eric “Reinnnn” Khor.



Namun, kini pertanyaannya adalah bagaimana caranya Raven bisa membuat Fnatic menjadi superteam dan apa dimensi baru yang dia bawa ke permainan tim?

Hal pertama yang harus dikatakan bahwa ini bukan kali pertama bagi Raven berada di bawah spanduk Fnatic. Dia sempat memiliki kebersamaan dengan tim selama dua bulan pada akhir 2016, tak lama setelah dia muncul sebagai salah satu pemain muda paling bertalenta di SEA bersama TNC Predator di The International 2016 (TI6).

Pada saat itu, salah satu hal yang dipuji dari Raven adalah pendekatannya yang seimbang dan terukur terhadap permainan dan jauh dari gaya permainan mencolok khas SEA. Hal tersebut masih tetap berlaku hingga hari ini, bahkan ketika Raven tumbuh menjadi pemain carry terbaik di region ini.

Hal ini yang membuat Raven bisa membuat permainan Fnatic menjadi lebih baik lagi ketimbang mempertahankan 23savage, meski tim ini sempat berhasil membuktikan diri sebagai yang terbaik di SEA. Raven dianggap akan menjadi pemain yang lebih dibutuhkan tim, meski beberapa hari lalu, 23savage baru saja menjadi pemain kedua di muka bumi ini yang berhasil mencapai 11.000 MMR setelah Abed Azel “Abed” Yusop.

Dalam kemenangan 3-1 yang didapat Geek Fam atas Fnatic di grand final ONE Esports Dota 2 SEA League, sangat jelas bahwa Raven telah menunjukkan mengapa ia lebih unggul dari 23savage.

Dalam pertandingan tersebut, baik Fnatic mau pun Geek Fam sangat sering menggunakan strategi empat-melindungi-satu, tetapi untuk alasan yang berbeda. Fnatic perlu melakukan banyak hal untuk bisa menjalankan strategi tersebut karena 23savage hanya bisa bersinar dengan hero-hero seperti Morphling dan Phantom Lancer yang perlu mengambil sebagian besar sumber daya dari tim untuk membuatnya menjadi sangat efektif.

Sementara itu, Geek Fam menjalankan strategi empat-melindungi-satu ketika mereka memiliki draft hero yang tepat dan tidak selalu bergantung kepada strategi tersebut. Raven unggul dengan hero-hero seperti Terrorblade dan Specter, tetapi ia juga sangat baik dengan karakter yang lebih berorientasi pada pertempuran seperti Gyrocopter.

Fnatic perlu mencurahkan sebagian besar sumber daya mereka hanya agar 23savage dapat memiliki permainan lebih mencolok yang sedikit banyak telah menyulitkan para support seperti Moon dan iceiceice, dua pemain dinamis yang masih membutuhkan sedikit lahan farming untuk bersinar.

Geek Fam memanfaatkan dinamika itu dalam dua kemenangan paling dominan mereka atas Fnatic di grand final. Di game tiga, mereka sukses menjatuhkan iceiceice sembilan kali sepanjang permainan. Sementara di game empat, iceiceice dan Moon secara total 21 kali dijatuhkan Geek Fam.

Jika dalam permainan pemain core Anda lainnya tidak dapat berbuat banyak hanya untuk menjalankan strategi empat-melindungi-satu dan memastikan carry memiliki permainan yang baik, maka sudah selayaknya sebuah tim memikirkan kembali strateginya. Hal ini yang menjadi dasar Fnatic mengganti 23savage dengan Raven.

Dengan bergabungnya Raven, kini Fnatic menjadi tim yang lebih fleksibel. Mereka dapat menjalankan strategi tri-core sejati yang sejauh ini belum mampu mereka lakukan. Anda tidak akan bisa menjadi sebuah superteam jika hanya ada satu pemain dalam roster yang diberi kesempatan menjadi penentu kemenangan.

Inilah yang ingin dilakukan oleh Fnatic yang ingin meluncurkan superteam mereka: Mereka akan memiliki Moon di tengah-tengah dengan hero agresif, iceiceice sebagai offlaner dengan hero tanky, dan DJ pada posisi support dan playmaker, sementara Raven akan sibuk farming sambil ditemani oleh Jabz.

Itulah dinamika tim yang memainkan semua kekuatan dari pemain Fnatic. Strategi empat-melindungi-satu yang akan mereka mainkan sebelumnya memang memiliki margin kesalahan yang rendah, tetapi semuanya akan sulit untuk dijalankan ketika pemain carry Anda bisa dijatuhkan lawan seperti ini:

BACA JUGA: Tiga faktor kunci kesuksesan Geek Fam menurut Xepher