Mobile Legends: Bang Bang dan Arena of Valor bisa dibilang game MOBA mobile paling populer. Kedua game punya fans masing-masing.

Bukan rahasia juga kalau kedua fans garis keras masing-masing game kerap berselisih di media sosial untuk membela game kecintaan masing-masing.

Mobile Legends mungkin berada di atas AOV jika berbicara pencintanya di Indonesia. Tapi bukan berarti fans AOV tak ada sama sekali. Komunitas AOV di Indonesia masih berjalan dan terbilang setia.



Menariknya, bagaimana jika ada orang yang bisa memanfaatkan kedua game ini dan mendapat pekerjaan dari keduanya? Mungkinkah itu terjadi?

Sangat mungkin. Steven Age menjadi salah satu contoh paling nyata. Mantan eks pro player AOV ini bisa dibilang aktif memainkan kedua game.

Saat ini, Age adalah analis/pelatih tim Mobile Legends Bigetron Alpha. Namun, latar belakang AOV yang kental tak membuatnya pergi dari game tersebut. Sembari melatih MLBB, dia juga merupakan Youtuber atau konten kreator AOV yang cukup top di Indonesia.

ONE Esports pun mencoba mengulik hal ini langsung kepada yang bersangkutan. Bagaimana dia bisa aktif dan mendapat uang di kedua game, tanpa membenci satu sama lain.

“Sebenarnya sejak buff merah punya efek besar di MLBB, jadi kedua game hampir sama persis. Basic MOBA AOV dan ML itu pada dasarnya sama. Hanya beda hero, timerespawn, minion, dan epic monsternya saja,” ujar Age.

“Mungkin karena dulu jadi pro player AOV dan sekarang mengajar, sehingga saya sekarang bisa lebih mendalami MOBA mobile. Karena memang terbiasa nonton 2 turnamen di game berbeda ini,” tambah dia.

Age juga punya pesan untuk mereka yang kerap saling menyerang game masing-maing.

“Daripada mengurus perbedaan game kemudian saling menghina, lebih baik melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat deh. Apaalgi yang bisa menghasilkan buat kalian. Kalau memang suka dibidang esports ya tekuni. Karena yang diliat itu kapabilita dan kinerja, bukan bacotnya,” tutup dia.

BACA JUGA: Tencent ambil langkah tegas membasmi cheater AoV