Dengan telah berlangsungnya Wild Rift Icon Series SEA, tim-tim profesional yang terlibat di dalamnya telah menggunakan strategi inovatif. Salah satunya adalah penggunaan strategi Lane Swapping atau pertukaran jalur di Level 1.

Ketimbang para champion menuju ke lane masing-masing dengan formasi 1-1-2, pertukaran jalur ini melibatkan duo yang sengaja pindah ke solo lane alias Baron atau Dragon Lane, untuk menciptakan situasi 2v1.

Dalam pertandingan Geek Fam MY melawan Wulf Esports misalnya, duo Geek Fam MY langsung berpindah ke jalur Baron, sementara laner solonya, Yasuo, berpindah ke Dragon Lane.

SEA Icon Series: Geek Fam vs Wulf Esports game one
Screenshot by Amanda Tan/ONE Esports

Hal ini mengakibatkan kontrol map terbagi secara diagonal melalui jalur tengah atau sungai, dengan masing-masing tim berusaha untuk mempertahankan keunggulan di setiap lane, sehingga menyebabkan jungling secara vertikal.

Kondisi ini sangat menguntungkan duo laners dan jungler. Sementara bagi solo laner, tentu saja menjadi yang paling banyak merugi. Namun, semua ini dilakukan demi kepentingan tim.

Ide keseluruhan dari strategi ini adalah untuk mendapatkan monster hutan, emas, dan XP yang diperoleh agar timnya lebih kuat dari lawan. Agar hal ini berhasil, solo laner yang kalah di dalam melakukan farming, biasanya adalah player dengan statistik dasar dan skill crowd control yang kuat, tidak membutuhkan banyak item untuk terlibat secara efektif dalam team fight.

Pertukaran jalur ini bukanlah hal baru di League of Legends. Hal ini sudah diterapkan di scene profesional pada versi PC di musim-musim sebelumnya, sebelum Riot Games menghentikannya pada 2016.



Mid laner Geek Fam MY, Poon “Ozora Veki” Kok Sing, yang sebelumnya adalah pemain profesional League of Legends, menjelaskan bahwa swap ini sangat efektif karena map dibuat mirrored.

KL Hunters Ozora Veki at Hyperplay
Kredit: Riot Games

Karena Red Buff sangat penting bagi jungler di Level 1, tim lebih suka bertukar jalur untuk menjamin bisa mengamankan buff ini, daripada mengambil risiko diserang dan mengalami kalah besar.

“Jika Anda memulai dengan mengambil Blue Buff, monster ini memiliki armor yang lebih tinggi. Jadi Anda tidak akan bisa menjatuhkannya secepat Red Buff,” tulis Ozora Veki dalam postingan di akun Facebook-nya.

Dia menambahkan bahwa, bahkan jika jungler memilih untuk berjalan ke Red Buff musuh setelah diserang, tim sepenuhnya akan kehilangan tempo dan turret pertama.

“Artinya, siapapun yang memutuskan untuk melakukan Lane Swapping lebih dulu akan memiliki keuntungan yang sangat besar karena mereka lebih proaktif dan memiliki map positioning yang lebih baik,” kata Veki.

SEA Icon Series: Geek Fam vs Berjaya Dragons game two
Screenshot by Amanda Tan/ONE Esports

Selain keuntungan yang jelas dari pertukaran jalur itu sendiri, hal ini juga memberikan kerugian besar bagi tim musuh yang tidak mengantisipasinya. Jika lawan Anda menyusun susunan champion untuk memenangi Baron atau Dragon lane dan Anda ingin menghindarinya, pertukaran jalur ini sepenuhnya akan menggagalkan rencana mereka.

BACA JUGA: Makin gemari scene esports mobile, Na’Vi bentuk divisi Wild Rift