Team Secret menghebohkan jagat dunia Valorant setelah roster mereka yang sebelumnya lolos di bawah panji Bren Esports, gagal tampil di VCT Masters Berlin karena masalah perjalanan dan visa. 

Fans sekarang mengalihkan dukungan pada petualangan Team Secret menuju Champions di akhir tahun nanti, namun pelatih Gilbert “Gibo” Sales Jr mengakui timnya masih sulit menghadapi kenyataan gagal main di Masters Berlin. 

ONE Esports berbincang dengan coach Gibo dan Jim “Borkum” Timbreza untuk membicarakan bagaimana tim menghadapi situasi sarat emosional ini. 


Coach Gibo dan Borkum beri penjelasan

Deadline yang singkat dan pembatasan perjalanan yang begitu ketat membuat tim harus melupakan turnamen bahkan sebelum dimulai. Coach Gibo merasa bertanggung jawab atas tim. 

“Saya meminta maaf kepada mereka selama tiga hari beruntun,” buka Gibo. “Saya memohon pengampunan. Saya berusaha tidak membicarakannya agar tidak menambah keesedihan mereka.”

Visa memang sudah lama menjadi masalah bagi pemain esports di wilayah seperti Filipina. Borkum menambahkan peristiwa serupa yang menimpa rekan setimnya Jessie “JessieVash” Cristy Cuyco saat hendak terbang ke Frankfurt Major pada 2015. 

Valorant, Team Secret, DubsteP, VCT Masters Berlin
Screenshot by Mika Fabella/ONE Esports

“JessieVash sebelumnya sudah memprediksi jika dokumen-dokumen kami tidak dapat mendapatkannya,” kata Borkum. “Saat itu dia sempat berpikir pensiun setelah apa yang terjadi di VCT. Dia tidak bisa tidur selama dua hari.”

Para anggota tim menggelar nonton bareng turnamen, namun Borkum mengaku masih sulit menerima gagal bermain. 

“Saya merasa kami sudah melewatinya, tetapi ketika pertandingan di Berlin dimulai, rasa sakit itu kembali muncul,” tambahnya. “Saya merasa kemenangan kami tidak berarti.”

Coach Gibo mengaku rasa bersalah dan penyesalan melanda saat menonton pertarungan antara Sentinels dan G2, baginya Team Secret punya kemampuan tampil bagus di VCT Masters Berlin. 

“Di atas kertas, ada pikiran kami tidak punya peluang menang saat berhadapan dengan tim seperti G2 atau bahkan F4Q,” tuturnya. “Ketika kami melihat mereka bermain, kami menyadari, punya kualitas untuk mengalahkan mereka. Sungguh disesalkan.”



Streamers, pemain pro dan fans memberi dukungan pada tim

Team Secret berterima kasih atas dukungan dari seluruh dunia. Streamers seperti Kyedae bergabung ke acara nonton bareng tim, dan sosok-sosok Valorant lainnya seperti host VCT Yinsu Collins, bintang G2 Oscar “mixwell” Canellas Colocho dan pemain Sentinels Michael “dapr” Gulino memperlihatkan empati melalui media sosial. 

Perwakilan SEA lainnya Paper Rex, membentangkan bendera Filipina di Berlin dan mengatakan semangat Team Secret bersama mereka. 

Valorant, Paper Rex, Philippine flag, VCT Masters Berlin
Credit: Paper Rex

“Senang melihat tim-tim lainnya menunggu kami,” kata Gibo. “Tim dari SEA biasanya biasa saja, tetapi dukungan yang diperlihatkan sejauh ini sungguh luar biasa.”

Meski dengan dukungan yang besar tersebut, Borkum merasa masih sulit menerima kenyataan. #”BringBrentoBerlin istimewa, tetapi terlambat. Mungkin jika kami melakukannya sehari lebih cepat, hasilnya bakal berbeda.”

Terkait petualangan baru bersama Team Secret, coach Gibo menegaskan pihaknya belum berpikir jauh ke depan. 

“Kami masih menyikapi apa yang terjadi di level individu, jadi belum membahas masa depan,” sambungnya. “Hal terpenting adalah kami sudah berjanji satu sama lain untuk tetap bersatu sebagai sebuah tim tidak peduli apa yang terjadi. Kami tahu kami menang di VCT SEA Playoff bukan karena faktor keberuntungan. Kami tahu bisa melakukannya lagi.”

READ MORE: VCT 2021 Stage 3 Masters Berlin: Jadwal, hasil, format, tim, tempat menonton