Jett telah menjadi agen fragger paling berbahaya di scene kompetitif Valorant. Hal ini bukan dikarenakan ia over-power (seperti agen Killjoy), tetapi karena saat digunakan oleh pemain yang tepat, dia memiliki kemampuan untuk menyerang tempat berisiko namun tetap aman berkat skill Tailwind-nya.

Jika berbicara menengenai siapa pemain pro yang sering menggunakan agen tersebut, muncul tiga nama: Tyson “TenZ” Ngo, Matthew “Wardell” Yu, dan Oscar “Mixwell” Cañellas Colocho, semuanya telah menguasai Jett.

Tapi siapa pengguna Jett terbaik di dunia? Mari kita lihat lebih dalam.


Wardell


Kredit: DreamHack

Statistik dalam pertandingan profesional:

  • Kill-death ratio: 1.59
  • Kill-per-round average: 0.95
  • Average combat score: 260

Wardell adalah fragger utama di roster Valorant TSM. Dia bergabung dengan TSM pada Mei tahun ini, dan sejak saat itu, TSM menjelma menjadi salah satu tim Valorant terkuat di dunia.

Wardell telah membawa TSM menjuarai dua turnamen Valorant Ignition Series dengan masing-masingnya memiliki total hadiah sebesar US$50.000 – T1 x Nerd Street Gamers Showdown dan FaZe Clan Invitational.

Di antara tiga pemain dalam daftar ini, Wardell terbilang paling jarang mengandalkan skill Jett. Gaya bermainnya lebih mirip dengan AWPer CS: GO dan dia biasanya hanya menggunakan Tailwind untuk menghindari kematian.

Kekuatan utama Wardell adalah kepercayaan dirinya. Kalian akan sering melihatnya membuka ronde dengan mengintip di sudut. Meskipun ini adalah tindakan bunuh diri bagi sebagian besar pemain, namun Wardell justru lebih sering meraih kill pembuka dan memberi timnya keunggulan jumlah pemain di awal ronde.

Dia juga tidak jarang membuktikan dirinya pantas berada di tim TSM dengan membantai habis lawannya seorang diri. Karena Wardell paling jarang mengandalkan skill Jett, terkadang kalian akan melihatnya menggunakan karakter lain namun masih memberikan tingkat kontribusi yang sama. Dalam klip ini dia memainkan Sova dengan sangat baik, dia juga bisa dengan mudah melakukan yang sama dengan menggunakan Jett.


Mixwell


Kredit: Carlos “ocelote” Rodriguez

Statistik dalam pertandingan profesional:

  • Kill-death ratio: 1.35
  • Kill-per-round average: 0.89
  • Average combat score: 254

Mixwell adalah rekrutan besar pertama untuk tim Valorant penuh bintang, G2 Esports. Bersama Mixwell, G2 menjadi skuat paling sukses dalam sejarah Valorant, dengan meraih lima gelar Ignition Series secara berturut-turut.

Mixwell telah berhasil memimpin tim hingga G2 bisa mendominasi G2 Valorant Invitational, Vitality European Open, WePlay! Invitational, Mandatory.gg Cup, dan Allied Esports Odyssey di Eropa.

Skuad Valorant G2 memang bertabur bintang. Kelima pemainnya memiliki kemampuan untuk memberikan kemenangan pada momen tertentu meski seorang diri, tetapi Mixwell memiliki statistik paling konsisten dibanding rekan-rekannya.

Pemain G2 yang lain sering mengatakan jika Mixwell merupakan faktor terbesar di setiap kesuksesan yang didapat tim. Keberhasilan G2 bisa diraih berkat chemistry luar biasa yang tercipta dibawah kepemimpinan Mixwell.

Berbicara perihal gaya bermain Mixwell saat menggunakan Jett, ia adalah pertengahan antara Wardell dan TenZ. Mixwell lebih banyak menggunakan skill Jett jika dibandingkan dengan Wardell tapi lebih sedikit jika disandingkan dengan TenZ.



TenZ


Kredit: TenZ / Cloud9

Statistik dalam pertandingan profesional:

  • Kill-death ratio: 1.4
  • Kill-per-round average: 1
  • Average combat score: 298

TenZ adalah pemain bintang yang didatangkan Cloud9 saat organisasi itu membangun ulang tim Valorant-nya. Meskipun tim ini tidak memiliki banyak gelar, TenZ bisa dibilang sebagai pengguna Jett terbaik di dunia.

Seperti Wardell dan Mixwell, TenZ juga memiliki tingkat akurasi di luar nalar, terutama saat menggunakan senjata Operator (sniper), tetapi tidak seperti dua pemain lainnya yang pada dasarnya selalu memiliki Operator selambat-lambatnya pada ronde keempat, TenZ tidak jarang memainkan peran fragger bergaya hiper-agresif juga.

Dari tiga pemain di daftar kami, dia yang paling sering memanfaatkan skill Blade Storm sebagai senjata pamungkas untuk memenangkan ronde.

TenZ tidak memiliki pemain pendukung sekuat Wardell dan Mixwell, jadi dia memiliki tugas yang lebih berat untuk menopang timnya. Jika dia berhasil dibendung lawan, Cloud9 cenderung terlihat kehilangan arah, tetapi saat TenZ aktif, Cloud9 adalah satu-satunya tim yang dapat mengancam TSM dan Sentinel.


Jadi siapa yang terbaik?

Meski ketiga pemain memiliki hak yang sama besar atas gelar tersebut, pilihan kami untuk pengguna Jett terbaik di dunia jatuh ke tangan TenZ.

Wardell mungkin adalah pengguna senjata Operator terbaik di dunia, dan dia telah membuktikan bahwa dia tidak membutuhkan Jett untuk sukses, namun Jett adalah agen favoritnya.

Sementara itu, Mixwell mungkin merupakan kapten terbaik di dunia, dan memiliki susunan pemain paling lengkap untuk mendukungnya.

Tapi Jett terbaik di dunia layak disematkan pada TenZ. Dia benar-benar menguasai skill Jett dan mampu memaksimalkannya. Dia tidak memiliki kemewahan untuk selalu didukung pemain superstar, sehingga tidak bisa selalu menggunakan Operator, hal ini membuatnya semakin layak karena ia menguasai Jett terlepas dari senjata apapun yang digunakan.

BACA JUGA: Rombak ulang roster, tim Valorant 100 Thieves datangkan mantan bintang CS:GO