Pembalap Formula 1 asal Inggris, Lando Norris, mengklaim bahwa hasratnya pada video game adalah salah satu unsur terpenting dalam kesuksesannya untuk berkembang sebagai seorang pebalap profesional.

“Ketika saya memainkan game yang membutuhkan banyak kekuatan otak, hal itu membuat saya tetap fokus,” kata Norris dalam sebuah wawancara dengan majalah resmi Formula 1.

Bagi pebalap F1 berusia 20 tahun tersebut, video game telah mengasah keterampilan dan naluri yang dibutuhkan untuk bereaksi terhadap sirkuit di dunia nyata dengan kecepatan dan presisi.

“[Video game] memberi saya perasaan yang mirip dengan saat saya sedang mengendarai mobil, baik dalam hal bagaimana saya bisa bertanding dengan baik? Bagaimana saya bisa meningkatkan kemampuan di tikungan ini? Dari mana saya bisa menyalip mobil di depan?”

Selain driving game dan simulator balap, Norris juga telah lama menjadi penggemar game penembak bertema militer seperti Call of Duty. Dia menganggap game ini sebagai “dunia yang sangat berbeda, tetapi memiliki korelasi banyak dalam banyak hal seperti proses berpikir, strategi yang dibutuhkan sehingga Anda dapat mengalahkan lawan,” ucap Norris.

“Mencapai kesempurnaan, mucle memoty, mengelola banyak informasi untuk membuat keputusan dalam waktu sepersekian detik. Dua hal itu sebenarnya sangat mirip,” tuturnya.

Norris memulai debutnya di panggung F1 pada 2019 sebagai anggota McLaren, setelah menghabiskan beberapa tahun sebelumnya di bawah program pebalap junior McLaren. Dia mengakhiri musim rookie-nya di peringkat 11 dengan total 49 poin.

Dalam perjalanannya, Norris berhasil membuat sejarah dengan menjadi pembalap F1 Inggris termuda hingga saat ini. Sayangnya pada musim kedua Norris di F1, balapan F1 dan turnamen besar lainnya harus dibatalkan akibat pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia.

Akibatnya, banyak dari para pebalap mencoba mempertahankan performa dengan beradaptasi menggunakan game balap virtual. Selain itu hal ini juga bisa membuat para pembalap, tim, dan penggemar mereka di seluruh dunia tetap terlibat.



Terlepas dari perubahan keadaan yang tiba-tiba dan tak terduga pada 2020 ini akibat pandemi, Norris mendapati dirinya berada di lingkungan yang akrab. Tahun lalu, ia bekerja sama dengan tim pesaing di F1-nya, Max Verstappen, dalam acara iRacing 24 Hours of Spa. Setelah itu pada tahun ini, dia juga menjadi salah satu orang pertama yang berkompetisi dalam seri Virtual Grand Prix Formula 1. Sejak saat itu, ia juga berpartisipasi dalam acara IndyCar iRacing dan Virtual Le Mans 24 Hours Race.

Selain menjadi gamer yang rajin, Norris juga memiliki channel Twitch sendiri. Dengan semua event F1 yang telah dibatalkan tanpa adanya batas waktu, ia memiliki lebih banyak waktu untuk terus berbagi kecintaannya dengan Formula 1, baik dalam kehidupan nyata maupun virtual.

Di saat dunia olahraga dan game kompetitif semakin menyatu, Norris berada di posisi terdepan untuk merintis jejak bagi generasi baru dari penggemar balap dan esports.

BACA JUGA: Kedapatan gunakan jasa joki saat balapan virtual, pebalap tim Audi Formula E ini dipecat