Dua spesialis teori game asal Amerika Serikat dianugerahi penghargaan Nobel dalam ilmu ekonomi berkat penelitian inovatif mereka. Paul R Milgrom dan Robert B Wilson memenangkan penghargaan untuk desain model matematika mereka yang menggunakan teori lelang. Teori lelang juga merupakan sebuah cabang teori game.

Milgrom adalah seorang profesor humaniora berusia 72 tahun di Universitas Stanford dan dikenal sebagai salah satu akademisi terkemuka di bidang teori lelang. Sedangkan Wilson adalah kolega dan penasihat tesis Milgrom berusia 83 tahun dari Stanford, ia juga merupakan profesor pascasarjana Milgrom.

Keduanya menerima penghargaan ini setelah 26 tahun sebelumnya John Nash, ahli teori game lain, juga memenangkan Nobel di bidang yang sama. Kisah kehidupan Nash diabadikan dalam sebuah film berjudul A Beautiful Mind, di mana ia diperankan oleh Russel Crowe.

Teori lelang adalah cabang dari teori game yang digunakan untuk membuat model matematika yang dapat memproyeksikan hasil untuk proses penawaran lelang. Teori lelang dapat diterapkan pada sejumlah besar bidang dan situasi, tetapi mungkin paling sering digunakan dalam ilmu ekonomi.

Wilson merupakan salah satu perintis pengembangan subjek tersebut di akhir 1970-an dan awal 1980-an. Kemudian Milgrom, mahasiswa pascasarjana Wilson, mengembangkan lebih lanjut subjek tersebut.



Karya Wilson dan Milgrom memiliki pengaruh besar di dunia modern. Misalnya, pada tahun 1990-an Komisi Komunikasi Federal AS menggunakan karya Wilson dan Milgrom tentang teori lelang untuk mengalokasikan pita frekuensi radio ke perusahaan telekomunikasi dengan lebih baik. Penyesuaian tersebut menghasilkan pendapatan hingga miliaran dolar selama rentang dua dekade berikutnya. Kemudian negara-negara lain ikut meningkatkan alokasi pita radio. Setelah itu karya mereka diterapkan dalam bergagai industri lain seperti gas.

Karya Milgrom dan Wilson dalam teori lelang juga telah membantu merancang rumus matematika baru yang digunakan untuk menjual beragam barang, termasuk layanan seperti kuota memancing, tunjangan listrik, dan slot pendaratan di bandara.

Sayangnya pencapaian Milgrom dan Wilson tersebut tidak diterima secara positif oleh semua kalangan akademisi. Ekonom David Blanchflower mengkritik karena ia merasa memberikan Nobel ekonomi kepada Milgrom dan Wilson sama saja dengan mempermainakan ekonomi dan bahkan mengatakan bahwa dia kecewa melihat penghargaan itu diberikan kepada dua pria kulit putih lanjut usia. Dia juga mengatakan bahwa dia ingin melihat penghargaan itu diberikan kepada orang-orang yang “menemukan hal-hal nyata dunia nyata”.

Hadiah Nobel tahun lalu untuk ilmu ekonomi diberikan kepada para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology dan Harvard University untuk eksperimen yang berusaha menemukan cara terbaik untuk mengatasi kemiskinan di negara berkembang.

BACA JUGA: EVOS Esports, organisasi terpopuler se-Asia Tenggara