Konami, pembuat game Metal Gear Solid, Silent Hill, Castlevania, dan Pro Evolution Soccer, telah menerima ancaman pemboman selama seminggu terakhir. Polisi Tokyo akhirnya menangkap seorang anak berusia 16 tahun yang melakukan ancaman tersebut.

Pelajar kelas dua SMA itu mengakui tuduhan yang ditujukan padanya. Dia mengklaim bahwa dia kesal dengan bug yang membuatnya kalah di Pro Evolution Soccer mobile. Antara 16 hinnga 18 Juni, terdakwa membuat beberapa ancaman melalui online app store dengan menuliskan rencana pembomannya di kolom ulasan.

Konami bukan perusahaan game pertama yang mendapatkan ancaman serius itu. Bandai Namco, pengembang di balik game Dark Souls dan Dragon Ball Z, mengalami hal serupa Agustus lalu ketika mendapatkan ancaman bom di kantornya yang berlokasi di California. Semua orang dievakuasi dengan aman dan ancaman tidak terealisasi



Tahun lalu, karyawan Twitch diberi kebebasan untuk bekerja dari rumah setelah seseorang mengancam akan menembak karyawan Twitch. Ancaman itu terjadi di internet dengan menargetkan karyawan Twitch yang bekerja di markas besar San Francisco.

Infinity Ward, studio develepor di balik game Call of Duty, dievakuasi pada akhir tahun 2018 karena ancaman bom di gedungnya. Semua orang selamat dan ancaman itu tidak menjadi kenyataan.

Orang yang kesal karena kalah dalam video game bukanlah hal baru, tetapi sungguh kelewatan jika kekesalan itu dilampiaskan dengan mengancam keamanan orang lain. Streamer papan atas “Ninja” pernah bersitegang di Twitter setelah berpendapat jika orang yang mengatakan “ini hanya permainan” ketika kalah adalah orang yang lemah dan malas.

Ninja merasa mereka yang tidak marah ketika kalah itu sama saja seperti pro player yang tidak kecewa ketika gugur di turnamen. Banyak yang setuju dengannya, tetapi tidak sedikit juga yang menentang dengan mengatakan bahwa kalah dalam pertandingan biasa tidak berdampak besar pada kehidupan orang, jadi kedua hal itu tidak bisa dibandingkan.

BACA JUGA: Konami umumkan rencana gelar sirkuit eFootball PES 2020 berhadiah Rp28 miliar