Apple telah melancarkan berkas gugatan terhadap Epic Games ke pengadilan. Dalam gugatan itu terdapat sejumlah klaim termasuk klaim bahwa Epic telah melanggar kontraknya dengan Apple saat menolak untuk mematuhi aturan yang ditetapkan dalam perjanjian pengembang App Store. Selain kerugian finansial, Apple juga meminta pengadilan melarang Epic menggunakan mekanisme pembayaran eksternal ilegal di aplikasinya.

“Meskipun Epic menggambarkan dirinya sebagai sosok pembela kaum yang lemah seperti Robin Hood, pada kenyataannya mereka adalah perusahaan multi-miliar dolar yang hanya tidak ingin penghasilan luar biasanya di App Store berkurang,” kata Apple dalam pernyataan pengantar surat gugatan tersebut.

Menurut Apple, Epic telah menghasilkan hingga US$600 juta dari App Store. Terlepas dari jumlah uang yang luar biasa itu, Epic tampaknya Epic masih menginginkan lebih.

Apple mengklaim bahwa Epic memasukan file hotfix pada 13 Agustus ke Fortnite versi iOS. Pada kenyataannya, hotfix itu meluncurkan sistem yang memungkinkan Epic secara eksternal menghindari pemotongan 30 persen dari pembelian dalam aplikasi. Secara fungsional, ini berarti Epic dapat menjual item dalam aplikasi tanpa memberi potongan 30 persen kepada Apple yang sudah disepakati dalam perjanjian pengembang. Sebagai tanggapan, akhirnya Apple menghapus Fortnite dari App Store.



Setelah game tersebut dihapus, Epic mengajukan gugatan perdata antitrust terhadap Apple di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California, mereka menuduh bahwa App Store Apple melanggar Sherman Act of 1890 dengan memonopli pasar dan menunjukkan perilaku anti persaingan.

“Apple memonopoli distribusi aplikasi di pasar iOS.” ungkap gugatan Epic kala itu.

Kini Apple menjawab setiap klaim Epic terhadapnya. Terutama klaim bahwa App Store telah memonopoli pasar. Apple menjelaskan bahwa Fortnite tersedia untuk PC, konsol, Android, dan iOS, jadi sudah ada persaingan yang signifikan di pasar.

Apple juga mengajukan tujuh dakwaan terhadap Epic, termasuk pelanggaran kontrak, pelanggaran perjanjian tersirat dari itikad baik dan transaksi yang adil, serta memperkaya diri secara ilegal. Selain kompensasi moneter, perusahaan berlogo apel itu meminta pengadilan mencegah Epic membuat mekanisme eksternal untuk mengakali potongan 30 persen di App Store.

BACA JUGA: Pasca dituntut Epic Games, Apple lancarkan serangan pertamanya