Tampaknya rumah produksi dari serial game Sonic harus mencari pemimpin baru. Beberapa hari lalu, Sega Sammy Holdings Inc. merilis surat pengunduran diri yang mendadak dari Kenji Matsubara, Presiden dan Chief Publishing Officer Sega.

Masa kepemimpinan Matsubara di Sega relatif singkat dan dipenuhi pasang surut, pada periode ini juga terjadi restrukturisasi perusahaan besar-besaran.

Pada tahun 2019, Sega meluncurkan rencana ambisius untuk merevitalisasi game-game besarnya. Proyek tersebut membuahkan hasil positif berkat kesuksesan internasional yang diraih beberapa game seperti Yakuza 6 dan Persona 5. Sayangnya, perusahaan tersebut mengalami penurunan laba hingga 70 persen di tahun fiskal berikutnya. Kemudian pada bulan April 2020, Sega Interactive bergabung dengan Sega Games Co., Ltd., membentuk Sega Group Corporation.

Matsubara memiliki karir yang panjang di industri video game Jepang dan akrab dengan guncangan seperti itu. Sebelum menandatangani kontrak dengan Sega pada 2014 sebagai CTO, ia menghabiskan sembilan tahun menjadi presiden dan CEO Koei Tecmo, dan dua tahun sebagai CEO Zynga Jepang.



Setelah melewati periode fiskal yang sulit di tahun 2018, Matsubara mengalihkan fokus rencana perusahaan dari game sosial menjadi properti yang lebih pasti. Matsubara juga memimpin perusahaan selama masa pergolakan dan berhasil meraih kesuksesan dengan membuat film Sonic The Hedgehog.

Ironisnya, game utama Sega, serial Sonic,  diisitirahatkan tanpa ada pengembangan apapun saat Matsubara memimpin perusahaan. Sonic Mania 2018 adalah rilis besar terakhir dari serial game tersebut. Namun, setelah serangkaian tinjauan yang lebih dalam, keputusan perusahaan itu bisa dimaklumi. Sega juga menjanjikan jika mereka ingin membuat game Sonic 2D dan 3D “yang lebih baik”.

Pada tahun 2018, setelah sukses besar dengan konsol Nintendo SNES dan NES Mini, Matsubara mengisyaratkan bahwa Sega akan merilis konsol klasiknya sendiri, yang akhirnya dimanifestasikan pada Sega Genesis Mini di tahun 2019.

Dan baru-baru ini, tepatnya di awal tahun, Sega meluncurkan sebuah situs web untuk merayakan hari jadi ke-60 dan semua keberhasilan yang telah diraih.

Belum ada alasan pasti di balik kepergian mendadak Matsubara. Pengunduran diri tersebut tampaknya bukan disebabkan segala kegagalan atau skandal yang terjadi. Dan mudah-mudahan, penyebabnya juga bukan terkait dengan penyakit, meskipun tidak jarang pejabat tinggi perusahaan di industri game Jepang mengalami permasalahan kesehatan karena stres yang ekstrem. Awal tahun ini, pencipta Super Smash Bros, Masahiro Sakurai, mengaku bahwa ia mungkin akan berhenti membuat game karena masalah kesehatan.

BACA JUGA: Sega bakal keluarkan pengumuman mengejutkan di perayaan ulang tahun ke-60