Saat dunia memasuki Revolusi Industri Keempat, dikenal dengan Industri 4.0, seluruh negara, industri, dan individu perlu beradaptasi dengan mengoptimalkan peran teknologi, baik dalam sektor ekonomi maupun aspek kehidupan manusia.

Perubahan sistematis ini ditandai dengan maraknya transformasi teknologi yang menjadikan STEM (Science, Technologi, Engineering, and Mathematics) dan keterampilan terkait teknologi penting untuk dikuasai.

Pada 2019, Sea bekerjasama dengan World Economic Forum untuk melakukan survey kepada lebih dari 10.000 anak muda di Indonesia. Mereka menemukan fakta bahwa keterampilan teknologi seperti pemrograman perangkat lunak dan desain berada di antara lima keterampilan terpenting bagi masa depan generasi muda.

Namun, sangat penting juga untuk membekali tenaga kerja saat ini dan di masa depan dengan soft skills untuk memastikan para tenaga kerja memiliki ketahanan agar mampu beradaptasi dengan pekerjaan di masa mendatang. Deloitte dan Global Business Coalition mengidentifikasi soft skills (misalnya komunikasi dan kolaborasi) sebagai bagian yang integral bagi pekerjaan di masa depan.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menyatakan bahwa Indonesia dalam mempersiapkan Industri 4.0 diperkirakan akan membutuhkan 9 juta talenta digital hingga 2030. Agar mencapai tujuan tersebut, Indonesia membutuhkan tenaga pengajar yang profesional dan berkualitas, serta mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang pesat.

Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan para guru di Indonesia agar dapat membekali siswanya dengan pendidikan STEM yang berkualitas dan juga keterampilan abad ke-21.

Pendidikan STEM bertujuan menanamkan pemikiran yang kritis, literasi digital, dan penyelesaian masalah. Sementara keahlian soft skills akan menuntun generasi muda untuk berkolaborasi dengan baik, berkomunikasi secara efektif, dan memiliki ketahanan untuk beradaptasi dengan tantangan di masa depan. Keterampilan tersebut akan mendukung transformasi industri 4.0 di Indonesia dengan adanya kemampuan sumber daya manusia yang tangguh.


YCAB, Garena, dan DJ Alok berkomitmen mempersiapkan generasi muda di Indonesia menuju Industri 4.0. melalui Guru Digital

Indonesia telah mengalokasikan 20 persen APBN untuk sektor pendidikan dan memiliki fokus tinggi di bidang STEM. YCAB, Garena, dan DJ Alok pun mendukung hal tersebut melalui Guru Digital yang merupakan program pelatihan online bagi para guru dengan tujuan meningkatkan literasi digital dan keterampilan abad ke-21.

Program ini akan melatih para guru untuk mengembangkan keterampilannya dalam coding, pemrograman, dan mengembangkan soft skills di abad 21, yaitu penyelesaian masalah, berpikir kritis, komunikasi, empati, dan percaya diri. Para guru dapat menerapkan pelatihan ini di dalam proses mengajar, sehingga ilmu dan pengetahuan yang diperoleh bisa meningkatkan keterampilan generasi mendatang.

“Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, literasi digital perlu menjadi fokus di bidang pendidikan dengan membekali guru dan generasi muda dengan kemampuan teknologi,” ucap Veronica Colondam, CEO dan Founder YCAB Foundation.

“Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam menghasilkan generasi muda bertalenta dan meningkatkan kapasitas guru Indonesia karena guru berkualitas dibutuhkan Indonesia.”



Guru Digital telah dipersiapkan sejak Mei 2020, sedangkan pelatihannya sudah berlangsung sejak bulan Agustus lalu hingga Juli 2021. Target peserta program ini adalah 1.000 guru yang tersebar di lima provinsi: DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Pelatihan dilaksanakan melalui metode online selama empat hari, dan meliputi tanya jawab, diskusi kelompok, serta kuis. Selain itu, peserta diberikan informasi terlebih dahulu melalui mini workshop untuk memperkenalkan konten dan aplikasi yang digunakan serta diberikan sesi pendampingan bersama trainer untuk membahas tugas-tugas yang diberikan.

Setelah menyelsaikan pelatihan, para guru akan diminta untuk membuat rencana belajar kelas interaktif yang akan diterapkan di kelas masing-masing. Guru yang telah mendapat pelatihan Guru Digital ini akan terus mewariskan pengetahuan dan keterampilan mereka kepada lebih dari 100.000 siswa agar dapat meningkatkan keterampilan dalam dasar coding, pemrograman, dan keterampilan abad ke-21. Sepuluh siswa terbaik akan menerima program beasiswa pemrograman di Hacktiv8 di akhir program.

BACA JUGA: Garena perkenalkan budaya lokal melalui game barunya

Instagram oneesportsid