Gamer sekarang bisa bermain dengan lebih nyaman, dengan beragam fasilitas top termasuk komputer spek gaming yang mumpuni.

Tidak bisa dimungkiri, perkembangan esports di Indonesia semakin melaju kencang seiring dengan pemahaman yang lebih baik dari masyarakat terhadap olahraga elektronik ini.

Baiklah, bukan lagi rahasia umum jika di zaman dulu bermain game tidak lebih dianggap sebagai sebuah aktivitas sia-sia karena hanya membuang waktu demi kesenangan belaka.

Tetapi apakah benar demikian untuk sekarang ini? Oneesports mendatangi Quantum Esports Arena, sebuah Esports Arena terbesar di Cimahi, Jawa Barat, yang berafiliasi dengan Digital Alliance dan bertemu dengan Yudistira Tarliman sang empunya tempat untuk membahas dunia yang terbilang ‘baru’ di masyarakat sekaligus membicarakan adanya revolusi dari warung internet ke Esports Arena.

“Esports dari tahun ke tahun memang terus berkembang, baik dari segi organisasi, pemain yang semakin bagus dan berprestasi di level nasional maupun internasional, begitu juga dengan salah satu wadahnya yang memfasilitasi esports yaitu warnet,” buka Yudi pada Oneesports.

“Kemajuan ini kemudian didukung oleh banyaknya turnamen dan even dengan hadiah yang tidak sedikit. Hal-hal seperti ini yang mengubah mindset di masyarakat. Sekarang esports tidak hanya dipandang positif, tetapi bisa juga dijadikan profesi, bukan sekadar hobi atau kesenangan saja.”

Yudi mengungkap lebih jauh jika esports bukan sekadar menjadi pemain pro saja tetapi sebuah industri yang melibatkan bidang-bidang lainnya.

“Ada sesuatu yang bisa diburu oleh para pemain dan itu berharga. Penghasilan tidak hanya datang karena jadi pro player, mereka juga bisa meraih pendapatan lain semisalnya jadi gaming youtubers, caster, pemilik/manager tim, analis dan masih banyak lainnya.”

“Pengembangan bisnis esports ini banyak. Jadi bukan sekadar warnet saja atau berusaha menjadi pemain pro, tetapi masih banyak bidang di belakangnya yang mengikuti termasuk media. Sekarang banyak media yang mengkhususkan diri meliput dunia esports.”

Terkait warnet yang menjadi salah satu pendukung perkembangan esports, Yudi mengakui sudah terjadi sebuah revolusi dalam bisnis ini, salah satu wujudnya adalah Esports Arena.

“Dulu orang-orang tidak pernah bertanya spek komputernya seperti apa atau koneksinya bagaimana. Asal ada komputer dan koneksi, sudah oke,” lanjutnya.

“Sekarang berbeda. Bisnis warnet tidak lagi sekadar menyediakan komputer dan internet saja tetapi ada nilai tambah di dalamnya seperti yang ada di Esports Arena ini.”

“Terdapat standar khusus yang harus dipenuhi untuk menjadi esports arena seperti jumlah perangkat yang mumpuni, karyawan dan beragam fasilitas lainnya termasuk tempat sembahyang dan kantin. Kelayakan dan kenyamanan untuk gamer sangat diperhatikan, sementara teknisi selalu tersedia untuk membantu jika ada masalah.”

“Dengan perkembangan game yang luar biasa cepat, diperlukan perangkat terkini dengan segala kelengkapannya yang bisa menghadirkan pengalaman spesial layaknya pemain pro dan itu tidak murah, tetapi kebutuhan tersebut bisa terpenuhi oleh Esports Arena. Bagi mereka yang sudah membentuk tim bisa bermain, berlatih, uji tanding, bahkan mengikuti turnamen tanpa kendala.”

Terkait kemungkinan menciptakan tim esports untuk berkompetisi di level nasional ataupun internasional, diakui Yudi menjadi sebuah tantangan ke depan, karena diakuinya membangun tim esports tidak semudah membalik telapak tangan. Selain harus berhadapan dengan tantangan finansial yang tidak sedikit, menemukan pemain dengan profesionalisme tinggi tidaklah gampang.

“Ke arah sana pasti ada tetapi bikin tim itu tidak mudah karena kita harus mengeluarkan uang untuk menggaji satu pemain dengan angka variatif,” terangnya.

“Dibutuhkan sponsor, belum lagi menghadapi persoalan mendisiplinkan pemain. Tidak mudah, tetapi dari Esports Arena ini terbuka kemungkinan tercipta tim-tim esports atau setidaknya melahirkan pemain pro yang handal.”

Untuk menikmati segala fasilitas top seperti yang disuguhkan oleh Quantum Esports Arena dan menikmati sensasi bermain layaknya pemain pro sambil duduk nyaman di kursi khusus gamer, kalian hanya perlu mengeluarkan Rp7.000 per jam atau membeli paket dengan hitungan nilai yang lebih murah.

Bagaimana, tertarik untuk berpetualang di dunia game di Esports Arena?