Menyikapi tindakkan rasis dan kekerasan yang dilakukan polisi di Amerika Serikat, banyak pihak dari industri game menggaungkan seruan anti-rasisme.

Salah satunya adalah perusahaan Infinity Ward yang memberikan sanksi ban pada akun dengan nickname berbau rasis. Kemudian, Riot Games juga menyatakan dirinya mendukung aksi protes menuntut peraturan anti-rasisme yang lebih baik.

Menyusul pernyataan pada 31 Mei dan 2 Juni lalu, presiden Riot Games, Dylan Jadeja mengeluarkan pengumuman melalui website perusahaannya. Ia menyatakan akan mendonasikan US$1 juta untuk mendukung gerakan anti rasisme dan perubahan kebijakan yang lebih adil.

American Civil Liberties Union (ACLU) dan Innocent Project merupakan dua organisasi amal pertama yang akan mendapatkan donasi tersebut.



Selain itu, Riot juga mendukung perkembangan orang berkulit hitam di industri game dengan menyediakan beasiswa untuk kurikulum pengembangan game sebesar US$50.000 yang disalurkan melalui Thurgood Marshall Scholarship.

Meski Riot sudah melakukan berbagai upaya untuk mendukung gerakan anti-rasisme, beberapa pemainnya masih merasa kecewa. Melalui Twitter, mereka mengkritik keputusan Riot untuk membiarkan akun dengan nickname yang berbau rasis.

Tindakkan Riot merupakan contoh baik yang diharapkan bisa diikuti perusahaan game besar lainnya, dan semoga saja Riot juga bisa segera menyelesaikan masalah rasisme yang terjadi di dalam gamenya.

BACA JUGA“PlayStation 5” akan gunakan chip generasi berikutnya dari Ryzen dan Radeon milik AMD