Menurut laporan China Business Journal (CBJ), Cina telah menutup lebih dari 12.000 warung internet (warnet) sejak 2020, tepatnya semenjak pandemi COVID-19 mulai mengancam kesehatan seluruh dunia.

Dewasa ini, siapa yang tidak tahu warnet? berkembang di antara para aktifis internet Indonesia di tahun 1997-1998, sarana yang memiliki banyak komputer yang disewakan bagi pengakses internet ini kian populer, terutama di kalangan para gamer. Begitu juga di pasar game terbesar dunia, Cina.

Di Negeri Panda itu, terdapat beragam warnet yang menawarkan layanan standar hingga yang sangat mewah. Namun, kini ribuan warnet telah ditutup untuk mengurangi resiko penularan COVID-19.

Dalam laporan terbarunya, CBJ menyebutkan dua alasan penutupan warnet besar-besaran tersebut: pertama, dampak ekonomi negatif dari COVID-19, kemudian munculnya tren esports mobile dan kebiasaan menonton esports di masyarakat.



“Di satu sisi, generasi muda lebih suka bermain game mobile di smartphone, daripada bermain game PC di warnet,” tulis komentator CBJ Chunwei Zhang.

Zhang lanjut menjelaskan “Ada juga sejumlah penggemar esports yang lebih suka menonton kompetisi esports daripada bermain, sehingga mereka akan membeli proyek terkait esports, seperti hotel esports.”

Sejauh ini, tercatat lebih dari 3.600 warnet dinonaktifkan oleh pemerintah, dan 9.250 ditutup secara sukarela. CBJ juga menunjukkan bahwa Cina masih memiliki lebih dari 120.000 warnet yang beroperasi.

Zhang juga melaporkan bahwa Cina memiliki lebih dari 8.000 hotel bertema esports di negaranya. Dengan semakin populernya esports dan game mobile di dunia hiburan, industri manajemen properti mulai menambahkan elemen esports ke bisnis mereka.

Kredit: SuperGen Group

Di Shanghai, perusahaan induk dari organisasi esports Edward Gaming (EDG), SuperGen Group, mengeluarkan lebih dari US$1,5 miliar (lebih dari Rp2.175 triliun) untuk membangun taman kompleks esports-nya, yang memiliki tempat esports berkapasitas 6.000 kursi, serta hotel bertema esports “bintang lima”.

BACA JUGA: ISR e-Sports, surga bagi para gamer lansia di Jepang